Oleh :
- Yulia Enshanty, S.Pd (Guru Geografi SMAN 1 Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)
2.Drs.Priyono,MSi (Dosen Senior Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Pandemi virus covid-19 yang melanda dunia, hingga saat ini masih berlangsung. Bahkan di beberapa negara dijumpai kasus virus covid-19 varian baru yang penyebarannya jauh lebih cepat. Di Indonesia sendiri, angka kasus positif masyarakat yang terpapar virus ini belum menunjukkan penurunan, bahkan cenderung mengalami peningkatan. Hal ini membuat physical distancing, sosial distancing masih terus diterapkan dalam keseharian. Bahkan pembatasan sosial berksala besar kembali diterapkan oleh pemerintah sebagai upaya untuk mencegah terus meluasnya penyebaran virus ini. Virus ini sungguh telah berdampak nyata dalam segala sendi kehidupan bahkan banyak masyarakat yang mengalami stress karena pandemi ini. Orang yang meninggal di rumah sakit hampir pasti dikaitkan dengan covid sehingga orang yang meninggal menjadi orang yang terasing dalam kehidupan masyarakat dan keluarganya merasa terpukul dengan situasi semacam ini.
Dalam bidang pendidikan, semakin meningkatnya jumlah pasien Covid-19 tentunya masih memberikan kekhawatiran tersendiri bagi para pendidik, orang tua dan peserta didik. Pemerintah melalui Kemdikbud yang semula berencana membuka kembali sekolah-sekolah di semester genap ini, demi melindungi peserta didik, guru dan warga sekolah dari paparan virus covid-19, terpaksa kembali memberlakukan kebijakan belajar dari rumah. Guru dan peserta didik belum dapat bertatap muka secara langsung di sekolah. Pembelajaran kembali tetap dilakukan secara daring dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Pembelajaran jarak jauh menjadi solusi agar kegiatan belajar tetap dapat berlangsung meski di tengah pandemi. Baik guru maupun peserta didik tidak perlu pergi ke sekolah dan meminimalisir terjadinya kontak sosial yang dapat berpotensi terpapar virus covid-19. Cukup berada di rumah masing-masing, asalkan terhubung dengan koneksi internet, pembelajaran dapat dilakukan. Adapun perangkat yang diperlukan adalah gawai yang berbasis android, atau bisa juga laptop atau komputer PC. Secara umum, perangkat yang banyak dipergunakan selama kegiatan PJJ ini adalah gawai.
Keberadaan gawai di masa pandemi ini sangatlah vital, terutama dalam kegiatan PJJ yang berbasis daring. Jika sebelum pandemi keberadaan gawai hanya sebagai pelengkap dalam pembelajaran, kini gawai menjadi salah satu hal yang dianggap wajib ada agar pembelajaran tetap dapat dilaksanakan. Gawai dapat dibawa kemanapun, ukurannya yang mungil dan ringan, memudahkan jika akan dibawa kemana-kemana, berbeda dengan laptop atau komputer PC. Sehingga gawai menjadi pilihan utama di kalangan guru maupun peserta didik untuk melangsungkan kegiatan pembelajaran. Keberadaan gawai juga akan mempermudah terjadinya komunikasi antara guru dan peserta didik selama PJJ berlangsung.