Bagian kedua pemikiran para guru geografi dalam artkel yang dibuat adalah dalam ranah Pendidikan. Di sini disorot tentang baragam aktifitas guru-guru geografi selama pandemi ini. Mulai dari kuliah online atau disingkat kulon, yang dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan. Mengikuti beragam webinar yang mengasah keilmuan serta memaksa untuk mengakrabi beberapa platform pembelajaran daring.
Selain itu, disoroti pula kendala pembelajaran berbasis distribusi spasial yang terkait dengan masalah jaringan internet. Bagaimana guru geografi berperan dan berkreatifitas untuk tetap melaksanakan pembelajaran dengan berbagai metode. Kreatifitas guru terlihat dari hasil karya siswa berupa beragam produk untuk menjaga dari covid-19 dan dibagikan ke tetangga rumah.
Bahkan karena pembelajaran jarak jauh ini berlangsung cukup lama, materi ketahanpanganan nasional di kelas XI diterjemahkan dengan menanam tanaman herba di sekitar rumah sebagai bagian dari kepedulian terhadap diri dan lingkungan sekitar.
Hal menarik dan sangat kreatif yang dilakukan oleh guru pada salah satu artikel adalah membuat kamus geografi dalam aplikasi whatsapp. Pembuatan kamus ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam mencari arti dari istilah-istilah dalam mata pelajaran geografi.
Dari pemikiran secara budaya, ada artikel menarik yang ditulis salah satu guru geografi yang juga penggemar salah satu artis yang baru saja meninggal dunia. Penulis senang mengkaji lagu-lagu dari penyanyi tersebut karena mengandung banyak unsur geografis di dalam nya. Salah satu nya adalah unsur lokasi, yaitu stasiun Balapan Solo yang merupakan lagu terkenal. Jadi, selain menyanyikan lagu-lagu tersebut, siswa bisa belajar tentang kajian geografis. Kolaborasi menarik yang dilakukan oleh dosen dan guru geografi yang disajikan dalam publikasi buku yang membahas tentang hikmah dibalik pandemic selama pembelajaran daring, yang sebentar lagi akan diterbitkan, adalah bukti bahwa guru dan dosen geografi memiliki peran yang significan dalam pembelajaran di masa pandemi. Bahkan melalui pelatihan secara daring, kolaborasi dosen-guru geografi seluruh Indonesia menelorkan buku tentang kajian geografi di masa pandemicovid-19 setebal 268 halaman, sebuah karya yang monumental selama masa pandemic.