Banjir di wilayah Pantura terutama, sampai Minggu (21/2) sudah mengalami banjir yang ketiga kalinya. Salah satu penyebab dari banjir itu disebutkan lantaran beberapa tanggul rusak dan belum sempat diperbaiki.
“Tidak ada jalan lain, kecuali duduk bersama dengan pemerintah pusat dan provinsi. Saya sudah surati juga, rencananya besok (hari ini, red), mulai rapat dengan pemerintah pusat,” ungkap Ruhimat.
Menurutnya, jika Pemerintah Daerah Kabupaten Subang, tidak duduk bersama dengan pemerintah pusat dan provinsi, maka harapan agar beberapa wilayah di bagian utara terhindar dari banjir hanyalah isapan jempol semata.
Baca Juga:Ridwan Kamil-Sandiaga Uno Siap Duet di Pilpres 2024Kelebihan Redmi 9T dibanding pesaingnya
“Kita juga akan cek langsung ke lokasi dengan unsur Forkopimda sebelum rapat, besok rapat jam 2 dengan pusat,” ungkapnya lagi.
Ruhimat juga menjelaskan, fokus perbaikan tanggul-tanggul yang jebol yang menurutnya sangat urgen untuk secepatnya diperbaiki.
Sementara itu, di wilayah Pantura pada hari yang sama, puluhan bahkan ratusan warga Desa Bongas dan berbagai elemen masyarakat bersatu dan bergotong-royong membuat tanggul dan memasang Bronjong serta menjejali tanggul yang jebol dengan bongkahan batu.
Pjs Kepala Desa Bongas Cucu Permana mengatakan, sejak Minggu, mulai datang bantuan dari Dinas PUPR Kabupaten Subang serta BBWS Citarum berupa material untuk memperbaiki tanggul yang jebol.
“Datang dari hari Minggu, Senin ini kita bersama masyarakat bergotong royong memperbaiki tanggul,” imbuhnya.
Senasib dan sepenanggungan, masyarakat Desa Bongas juga ikut terlibat baik membawa batu dan melemparkannya ke area tanggul yang cukup dalam. “Mudah-mudahan tanggul ini bisa segera tertutup melalui penanganan darurat ini dan kedepan ada perbaikan maksimal terkait tanggul yang jebol ini,” pungkasnya.(ygi/idr/vry)