SUBANG– Prihatin dengan upaya penanganan banjir di Pantura yang takjelas, Forum Masyarakat Subang Utara (Formasu) berencana menggelar aksi di Kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Bandung pada Kamis (4/3).
Ada beberapa tuntutan yang ingin dilayangkan terkait banjir yang terjadi dwilayah Kecamatan Pamanukan, Pusakanagara, Legonkulon dan kecamatan lain.
Perwakilan Formasu H Hermansyah membenarkan akan adanya rencana aksi dari Formasu. Pihaknya bahkan segera berkirim surat pada BBWS maupun Polrestabes Kota Bandung terkait unjuk rasa atau audiensi tersebut.
“Betul rencananya kamis nanti, kami sedang matangan persiapan dulu,” jelasnya.
Ia menyampaikan terkait banjir yang terjadi pada 8 Februarli 2021 lalus serta banjir susulan mengakibatkan banyak kerugian materil maupun non materil. Pihaknya menyoroti beberapa isu diantaranya terkait perubahan tata ruang di Subang Selatan dan Subang Utara.
“Disadari atau tidak, telah terjadi degradasi lingkungan yang diakibatkan oleh adanya kerusakan hutan, penadangkalan sungai, sampah menumpuk disungai, dan penyempitan alur sungai,” ungkapnya.
Hermansyah juga menyebut, selama ini taka da penegakan hukum terkait dengan pelanggaran pembangunan liar di sempadan sungai Cipungara dan Cigadung yang terus mengikis alur sungai.
“Termasuk saat banjir kemarin itu terjadi tanggul jebol dibeberapa titik. Nah kami minta ini segera ada upaya pembangunan secara permanen. Bbelum lagi soal dampak adanya pembangunan pelabuhan Patimban yang secara tidak langsung memberikan efek pada tertahannya air,” imbuhnya.
Untuk itu, aksi tersebut rencananya akan dilakukan agar penanganan banjir di wilayah pantura segera ditindaklanjuti oleh BBWS. (ygi)