Whisnu menjelaskan pada 21 Februari pihaknya mendapat laporan adanya minyak yang mendapat di Pulau Putri hingga menggeser ke Pantai Sedari. Menindaklanjuti laporan tersebut, PHE ONWJ langsung membersihkan pada tanggal 22 Februari.
“Kami membersihkan hingga benar-benar bersih. Kalau nanti muncul lagi, kami bersihkan lagi,” ujarnya.
Ia mengaku telah melakukan pengecekan pipa minyak, namun tidak menemukan adanya kebocoran.
Baca Juga:Awal Tahun Kasus Perceraian di Purwakarta Tinggi, Ini SebabnyaDPRD Sebut Taman Fly Over Cikampek Gagal Perencanaan
“Kami sudah mengecek semua fasilitas, tidak ada kebocoran. Sampai hari ini kami tidak tahu itu minyak dari mana,” kata Whisnu.
Masih kata Whisnu, pada tanggal 23 Februari pihaknya juga telah mengambil sample minyak tersebut untuk dilakukan uji laboratorium. Namun hasil uji laboratorium kemungkinan baru bisa di dapat pada akhir pekan depan.
“Hasil uji laboratorium nanti akan kami cocokan dengan minyak yang ada di kami. Kalau memang sama, maka kami yang bertanggung jawab,” ungkapnya.
Whisnu menambahkan, masalah kompensasi untuk warga terdampak tumpahan minyak mentah pada Agustus 2019 lalu, kini sudah memasuki tahap akhir.
“Kompensasi untuk kejadian Agustus 2019 Insya Allah selesai akhir bulan (Maret) ini,” papar dia.
Selain itu, PHE ONWJ juga tengah melakukan Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup (PFLH) yang terdampak oleh tumpahan minyak pada Agustus 2019 lalu.
“Total ada 10 dokumen PFLH, sudah selesai tiga dokumen, sisa tujuh dokumen. Insya Allah akan selesai akhir tahun ini,” tandasnya. (use)