Setelah menemukan gua tersebut, Syekh Abdul Muhyi dan keluarganya pindah dan mulai menyebarkan ajaran tarekat Syattariyah. Murid-murid Syekh Abdul Muhyi diantaranya yakni Sembah Khotib Muwahid, Eyang Abdul Qohar, Sembah Dalem Sacaparna yang juga mertuanya dan Sembah Dalem Yudanagara.
Di Kampung Pamijahan itu, ia mendirikan rumah tinggal dan masjid -sekarang menjadi kompleks Masjid Agung Pamijahan-sebagai tempat beribadah dan pusat pendidikan Islam. Tahun 1730 Syekh Haji Abdul Muhyi meninggal dunia karena sakit. Ia dimakamkan di dekat Goa Safarwadi. Karena dipandang sebagai wali, makam dan goa itu dikeramatkan dan banyak dikunjungi peziarah.(red)