Si Baron, Ikon wisata penangkaran Buaya Blanakan Mati

Si Baron, Ikon wisata penangkaran Buaya Blanakan Mati
0 Komentar

BLANAKAN– Kabar duka dan mengagetkan memenuhi jagat media sosial. Baron, Sang Reptil ikon hewan menyeramkan dari Blanakan mati, Sabtu (20/3). Belum diketahui apa penyebab matinya hewan reptil purbakala yang sudah menjadi ikon wisata penangkaran Buaya Blanakan ini.

Sontak kabar Baron mati dan lengkap dengan proses penguburan ramai diperbincangkan di media sosial.

Danramil Ciasem Kapten Inf Herry Arfiantono ketika dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. “Benar. Mati tadi siang sekitar Pukul 11.00 WIB,” kata Danramil Ciasem yang juga mencakup Wilayah tugas di Kecamatan Blanakan ini.

Baca Juga:Bulog Subang Siap Beli Gabah Petani, Berikut HarganyaTak Lagi Kluster Pesantren, Alhamdulillah As-Syifa Wanareja Sudah Bebas Covid-19

Namun ia belum dapat memberikan keterangan secara pasti termasuk penyabab dan kronologisnya.

“Belum tahu. Saya juga baru mendapat kabar belum lama,” imbuhnya.

Bukan tanpa sebab, hewan ini bukan jenis binatang bersahabat dengan manusia. Jangan harap bisa bermain-main dengan buaya, salah-salah orang pun bisa dimakan. Namun, acap kali, banyak orang berfoto bersama Baron. Bahkan tak jarang, badan Baron dinaiki.

Penangkaran buaya Blanakan sendiri berdiri sejak 1983. Tempat ini dikelola oleh Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Penangkaran buaya Blanakan merupakan satu-satunya lokasi penangkaran buaya di Jawa Barat, mulai dari proses bertelur, penetasan, hingga pengembangbiakannya.

Baron sendiri di telah puluhan tahun menjadi penghuni di penangkaran Buaya Blanakan ini. Kepergian Baron tentu menjadi satu kehilangan tersendiri. Sebab, Baron seperti sudah menjadi icon wisata di Blanakan dan Subang. (ygi)

0 Komentar