Oleh:
1.Dra.Hj.Umrotun,MSi( Dosen dan Peneliti pada Fakultas Geografi UMS)
2 Drs. H. Priyono, M.Si.(Wakil Dekan I Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Tidak terasa dalam beberapa minggu lagi kita akan menghadapi bulan Ramadhan, bulan mulia yang penuh berkah. Bulan teramat sakral, penuh pahala berlipat, penuh ampunan dan yang lebih dahsyat lagi diturunkannya Al Qur’an sebagai petunjuk, sebagai pengingat akan pedihnya siksa neraka dan memberikan kabar gembira bagi mereka yang mukmin karena selalu berbuat kebaikan, selalu memberi manfaat pada alam seisinya. Kedatangan bulan Ramadhan setiap tahunnya sebagai penghibur hati bagi seorang mukmin. Beribu keutamaan, pelipatgandaan pahala, dan terbukanya pintu ampunan Allah SWT memenuhi setiap ruang dan waktu saat Ramadhan. Sebagai seorang Geograf selalu diingatkan kajian obyek geografi dalam koridor ruang dan waktu akan nafas kajian keruangan selalu mewarnainya.
Baca Juga:Memaknai Sila Ke Tiga “Persatuan Indonesia” Bagian Kedua “Pertautan Hati”Nasib Guru Honorer Kembali Dipertaruhkan
Demikian mulianya bulan Ramadhan ini, kita harus saling mengingatkan betapa pentingnya kita mengisi dengan ibadah yang berkelas atau bermutu agar mendatangkan pahala yang lebih bermutu juga dihadapan Allah swt. Pahala yang bermutu bisa diraih jika kita memiliki ilmunya, dan keikhlasan dalam menjalankannya. Untuk itu tidak ada salahnya meskipun bulan yang kita nanti masih beberapa minggu, maka kita selalu mengingatkan sesama muslim agar terjaga keimanannya. Rasulullah SAW dan para sahabatnya mempersiapkan diri dengan sungguh sungguh untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan. Kesempatan yang bagus, kita tradisikan menginvestasikan amalan atau ibadah unggulan di bulan ramadhan agar kelak amalan yang berarti dan membekas tersebut akan menjadi penolong kita baik di dunia maupun di akherat. Sudahkah kita siapkan amalan unggulan kita ? Rugi besar bagi muslim untuk tidak mempersiapkan dan mengisi bulan ramadhan yang hanya sebulan dalam satu tahun, yang banyak bonus pahala kita dapatkan.
Persiapan diri menyambut Ramadhan harus jauh sebelumnya dan tak cukup hanya dengan suka cita, tetapi juga dengan mempersiapkan fisik, mental, dan juga ilmu serta bermuhasabah terhadap implementasi ibadah pada ramadhan yang lalu yang telah kita jalani, jika perlu dibuat tabulasi, dosa apa yang kita lakukan dan ibadah unggulan apa yang telah kita selesaikan, jadi seperti akuntansi ibadah dan dosa. Persiapan fisik perlu dilakukan agar fisik kita prima ketika menjalani puasa Ramadhan. Bentuknya adalah dengan memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Sedangkan persiapan mental yaitu dengan mengingat-ingat keutamaan Ramadhan. Dengan mengingat keutamaan Ramadhan maka akan dapat memotivasi kita dalam menjalani puasa Ramadhan dan berbagai amalan pendukungnya dengan semangat membara.