Ilmu tentang amalan-amalan sunnah yang utama selama Ramadhan juga penting kita ketahui antara lain seperti sunnah makan sahur, berbuka, bersedekah, tilawatul Qur’an, dan i’tikaf di masjid. Waktu untuk makan sahur disunnahkan untuk diakhirkan karena jarak makan sahur Rosullullah SAW dengan waktu mengerjakan shalat shubuh adalah selama waktu untuk membaca 50 ayat Al Qur’an (kurang lebih 10-15 menit). Sedangkan untuk berbuka puasa disunnahkan untuk disegerakan dan berbuka dengan kurma, kalaupun tidak ada kurma dapat diganti dengan makanan yang manis agar dapat mengembalikan energi untuk persiapan shalat tarawih.
Banyak bersedekah merupakan amalan sunnah di bulan Ramadhan yang dicontohkan oleh Rosulullah SAW. Beliau adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawanan beliau lebih dahsyat lagi di bulan Ramadhan sebagaimana diceritakan oleh Ibnu Abbas ra: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah SAW melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari)
Selain itu, memperbanyak tilawatul Qur’an juga disunnahkan di bulan Ramadhan karena bulan Ramadhan disebutkan dalam Al Qu’an: “Bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran” (QS. Al Baqarah: 185). Sunnah lainnya yaitu melakukan i’tikaf di masjid untuk menggapai lailatul qodar. Rosulullah SAW bersabda: “Carilah lailatul qadar pada malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari). Rasulullah SAW sendiri juga mencontohkan dengan melakukan i’tikaf selama sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.
Baca Juga:Memaknai Sila Ke Tiga “Persatuan Indonesia” Bagian Kedua “Pertautan Hati”Nasib Guru Honorer Kembali Dipertaruhkan
Sedangkan ilmu tentang shalat tarawih perlu dipahami bahwa tarawih (qiyamul Ramadhan) disunnahkan dilakukan secara berjama’ah baik bagi laki-laki maupun perempuan. Menurut mayoritas ulama, jumlah rakaat shalat tarawih tidak dibatasi, boleh dilakukan dengan 11 atau 23 raka’at asalkan shalat tersebut dilakukan dengan thuma’ninah (tidak dengan kecepatan tinggi/ngebut).
Selanjutnya, pada akhir Ramadhan kita diwajibkan menunaikan zakat fthri, yaitu zakat yang dikeluarkan menjelang hari raya Idul Fithri. Bentuk zakat fithri berupa makanan pokok (beras) sebanyak satu sho’ (setara dengan 2,1 – 3,0 kg). Batas akhir menunaikan zakat fithri adalah sebelum shalat ‘ied dilaksanakan. Zakat fithri ini dibagikan kepada fakir miskin untuk membahagiakan mereka pada hari raya dengan makanan dan untuk menyucikan diri orang yang melakukan puasa Ramadhan. Sabda Rasul : Manusia yang baik adalah manusia yang selalu memberi manfaat pada orang lain dan jika bisa , memberi mafaat pada alam seisinya. Itulah islam yang rahmatan lil ‘alamin ( Al Qur’an ). Fadhilatusy Syaikh Muhammad ibnu Shalih al –Utsaimin mengingatkan kepada kita tentang hari esok. Bertaqwalah kalian kepada Alloh swt dan perbanyaklah mengingat mati serta persiapkan diri kalian untuk menghadapi mati dengan melakukan amal shaleh, sebelum kematian menjemput kalian secara tiba tiba. Ketika itu , tidak ada tempat untuk lari dan tidak bisa melepaskan diri. Ingat ! sebaik baiknya bekal adalah taqwa, sebaik baiknya kalimat adalah kalimat thayibah , sebaik baiknya pahala adalah surge dan sebaik baiknya manusia adalah pemberi manfaat.