SUBANG-Saat pandemi Covid-19 ini penderita maag meningkat. Fakta itu ditemukan di Puskemas Gunung Sembung.
Biasanya pasien terbanyak yang berobat ke Puskemas Gunung Sembung yakni ISPA, sekarang saat pandemi yakni maag.
Kepala Puskemas Gunung Sembung dr Wahyuni Suci Wulandari mengatakan, sebanyak 60 persen pasien di Gunung Sembung saat ini mengeluhkan maag. “Ya 60 persennya, dulu yang ngetrend ISPA sekarang maag,” katanya kepada Pasundan Ekspres ditemui di ruang kerjanya, Rabu (31/3).
Baca Juga:Dikira Olahraga, AY Tertabrak Kereta ApiBunga Citra Lestari BCL Mulai Tampil Seksi
Dia menyampaikan, Puskemas Gunung Sembung menerima pasien maag setiap harinya 15-20 orang. Banyaknya yang mengeluhkan maag, Puskemas Gunung Sembung memastikan obat-obatan aman.
“Obat untuk itu sangat aman dan kita siapkan digudang farmasi kita,” katanya.
Dokter Wahyuni menjelaskan, berdasarkan keterangan dari pasien, mereka menderita maag karena stres di saat pandemi Covid-19 ini. Pasien stres karena usahanya terdampak pandemi, sehingga menyulitkan kondisi keuangan.
“Stres juga bisa memicu sakit maag dan banyak pasien yang mengutarakan hal tersebut,” katanya.
Pasien Puskesmas Gunung Sembung Iriani (42) mengatakan, sakit maag kambuh tatkala usaha mie ayamnya mengalami penurunan. Dirinya yang sehari-hari berjualan di sekitar sekolah dasar di Pagaden, kini tidak berjualan karena murid- murid tidak masuk sekolah.
“Ya sampai turun omzet, masa engga dipikirin. Ini kan urusan perut,” ungkapnya.
Sementara itu Dokter umum RS PTPN Subang dr Mugia Nugraha mengatakan, tingkat kestresan seseorang bisa mengakibatkan sakit maag. Dia meyakini di tengah pandemi banyak yang terkena sakit maag. “Ya pastinya seperti itu, mungkin saja terlalu panik dan terlalu memikirkan,” ujarnya.(ygo/ysp)