SUBANG-Begitu banyak kitab kuning yang dipajari di pesantren-pesantren. Dari mulai ilmu fiqih, tauhid, nahwu shorof, balaghoh dan tasawuf. Namun ada sebuah kitab yang cukup ternama dan banyak dipelajari dan diminati di luar pesantren yaitu Kitab Kuning Al Hikam.
Salah satu majlis yang khusus mengajarkan dan menyampaikan maqolah-maqolah yang tertuang di dalam Al Hikam adalah Majlis Hikam Al Mansuriyyah, Pimpinan Kyai Sulaeman yang berkedudukan di Kampung Cempaka Desa Sumbersari Kecamatan Pagaden.
Menurut Kyai Sulaeman, pengajian kitab Al Hikam yang diselenggarakan oleh Majlis Al Hikam Al Mansuriyah sudah berlangsung bertahun-tahun. Jamaah yang hadirpun datang dari berbagai daerah seperti Kecamatan Cikaum, Binong, Pagaden Barat, Pagaden dan Compreng.
“Jamaah ini datang dari berbagai majlis ta’lim di kecamatan tersebut, ditambah juga dari jamaah Muslimat NU,” kata KH. Sulaeman yang juga Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kabupaten Subang.
Pengajian Al Hikam itu berlangsung setiap Rabu Legi setiap bulan. Sementara hari-hari lainnya, Kyai Sulaeman mengisi pengajian-pengajian rutin di sejumlah masjid dan majlis t’alim.
Kandungan dan pengajaran yang tertuang dalam kitab Al Hikam adalah tentang tasawuf. Pensucian hati dan rohani sebagai hamba Allah SWT. Di dalamnya juga terkandung hikmah-hikmah amalan sholihan, sehingga membawa hambanya menjadi hamba yang taat beribadah dan berserah diri kepada Allah.
“Kandungan Al Hikam begitu banyak, makanya diminati oleh jamaah majlis t’alim, terdorong rasa ingin tahu dan mempelajari kitab Al Hikam,” tukasnya.(dan/ysp)