LEGONKULON– Yayasan Rumah Perubahan Pantura (RPP Foundation) menggelar diskusi dengan tema “Dialog Kita, Melek Media, Tangani Hoaks” di Lembur Kahuripan Desa Bobos, Kecamatan Legonkulon, Minggu (4/4).
Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi berbagai elemen diantaranya BEM STIE Miftahul Huda, Harian Umum Pasundan Ekspres, Street Center Subang, Inst Aesthetic serta Lembur Kahuripan dengan menghadirkan jurnalis Pasundan Ekspres Yogi Miftahul Fahmi sebagai pemateri.
Pembina Yayasan Rumah Perubahan Pantura Darmawan Santosa menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan langkah awal untuk kembali menggeliatkan dunia pergerakan anak muda di Pantura. Apalagi dengan tema besar yang diambil terkait pentingnya melek media dan upaya menangkal hoaks.
Baca Juga:Kembali Silaturahim ke Dr Aqua, CEO Wardah Salman Subakat Dukung Penguatan Komunikasi Semua Aktivitas PendidikanPerangkat Desa di Bandung Barat Empat Bulan Belum Digaji
“Keberadaan RPP ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi pergulatan intelektual dan diskusi anak-anak muda di Pantura,” kata Darso, sapaan akrabnya.
Tentu dengan terlaksananya kegiatan tersebut, diharapkan kedepan dapat muncul kembali kegiatan-kegiatan serupa dengan konsep dan pembahasan lainnya. Termasuk terkait dengan dunia kepenulisan.
“Tentu ini bisa ditindaklanjuti dengan bentuk kegiatan lainnya, RPP ini juga bisa menjadi wadah bagi teman-teman semua,” ucapanya.
Sementara itu, Direktur RPP Aditya Batistuta Maulana menyebut, di era sekarang ini, pemahaman dan melek terhadap media menjadi sesuatu hal yang penting. Sebab, keterkaitan media massa dan media sosial begitu tipis dan saling berkaitan satu sama lain.
“Nah dalam realitasnya, hoaks juga banyak berseliweran. Tentunya adanya diskusi ini sekaligus memberi pemahaman soal keberadaan media dan pentingnya memahami media serta bagaimana cara menangkal hoaks,” ucap Adit.
Adit menyebut, dalam diskusi yang diisi langsung pemateri dari unsur Jurnalis sendiri tentunya dapat memberikan pemahaman langsung dan tak hanya sebatas teori.
“Jadi audiens yang hadir juga mengetahui, realita dilapangan seperti apa, hoaks juga seperti apa dan cara memeranginya bagaimana,” tutupnya. (ygi/ded)