Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan, Angka Harapan Hidup di Subang Naik

Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan, Angka Harapan Hidup di Subang Naik
PASUNDAN EKSPRES/INDRAWAN SETIADI PENJELASAN: Wakil Bupati Subang, Agus Masykur saat menghadiri sidang paripurna beberapa waktu lalu di Gedung DPRD Subang.
0 Komentar

SUBANG-Pemerintah Kabupaten Subang terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup. Upaya itu disampaikan Wakil Bupati Agus Masykur dalam sidang paripurna, belum lama ini.

Wabup menyebut, pada tahun 2020 angka harapan hidup Kabupaten Subang mengalami kenaikan. Dari semula yang hanya 72,3 persen pada tahun 2020 menjadi 72, 35 persen, terdapat kenaikan sebesar 0,22 persen. Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat tersebut perlu didukung tersedianya berbagai macam Fasilitas Kesehatan.

Agus mengatakan, sarana fasilitas Kesehatan harus representatif, murah, dan aksesnya mudah, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan secara optimal.

Baca Juga:Rumah Sakit Umum Milik Swasta Segera Berdiri di PagadenPengadilan Agama Terapkan Inovasi Pelayanan

“Pada tahun 2020 jumlah fasilitas kesehatan dasar seperti puskesmas telah tersedia sebanyak 40 puskemas.  Selain itu terdapat 10 rumah sakit dan satu rumah bersalin di Kabupaten Subang yang siap melayani masyarakat,” paparnya.

Sedangkan dari sisi tenaga medisnya, pada tahun 2020 terdapat sebanyak 25 dokter, 426 perawat, dan 431 bidan.

Agus juga memaparkan upaya pengukuran indeks kualitas lingkungan hidup atau IKLH belum pernah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya. Namun pada tahun 2020 pencapaian angka IKLJ yaitu 60,11.

“Angka indeks ini melebihi target yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja, nilai yang diperoleh dari angka komposit tiga indikator, yaitu indeks kualitas air, indeks kualitas udara, dan indeks kualitas tutupan lahan,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Wakil Bupati Subang juga memaparkan indeks risiko bencana. Menurutnya berdasarkan kondisi geografis dan klimatologis, potensi kebencanaan di Kabupaten Subang sangat beragam dan tersebar di kawasan pegunungan di selatan, dataran di bagian tengah, dan kawasan pantai di utara.

Keragaman jenis potensi bencana juga berada di tiga kawasan tersebut. Kawasan selatan memiliki potensi bencana geologi dan vulkanologi, longsor, banjir bandang, dan kebakaran hutan atau lahan. Kawasan datar potensial bencana antara lain, banjir dan angin puting beliung. Sementara di kawasan pantai, potensi ancaman berupa banjir, abrasi, dan angin puting beliung.

“Keberhasilan pada sektor mitigasi bencana di Kabupaten Subang selama tahun 2020, berubah pada capaian indeks risiko bencana di angka 17 1,9,” pungkasnya.(idr/ysp)

0 Komentar