PURWAKARTA-Warga binaan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Purwakarta memiliki kegiatan produktif dengan berbagai karyanya. Satu di antaranya dengan memproduksi berbagai jenis kue kering seperti nastar, kastengel, putri salju, kue kacang dan lainya.
Kalapas Purwakarta Sopiana mengatakan, produksi kue ini merupakan buah dari pelatihan kemandirian, keterampilan kerja, tata boga pembuatan kue kering dan cara membuat tempe yang telah dilakukan beberapa waktu sebelumnya. “Selain menjadi bekal bagi para warga binaan saat bebas nanti, produksi kue kering ini juga memiliki nilai tambah ekonomi. Terlebih, menjelang Hari Raya Idul Fitri nanti pasti banyak yang memesan,” kata Sopiana saat dihubungi melalui gawainya, Senin (12/4).
Bahkan, sambung dia, para warga binaan tersebut telah memperoleh sertifikat pelatihan. Sehingga, keahlian membuat kue tersebut menjadi bekal warga binaan untuk bisa berwiraswasta ataupun bekerja di bidang tataboga saat bebas nanti.
Baca Juga:Selama Ramadhan, Jam Masuk Kerja ASN Lebih PagiWabup Pastikan Stok Pangan Aman Selama Ramadan
Sopiana menambakan, membuat kue kering juga sebagai bagian dari pembinaan kepribadian warga binaan dan nantinya dapat diaplikasikan di masyarakat. “Nanti, setelah keluar, apa yang didapatkannya di sini bisa diaplikasikan saat berada di tengah masyarakat. Mereka bisa wiraswasta atau siap dipekerjakan,” ucapnya.
Ini juga, kata Sopiana, ada sertifikatnya dan merupakan bukti bahwa Lapas Purwakarta serius menjalankan program-program Kemenkumham. “Terutama dalam melakukan pembinaan kepribadian warga binaan dengan memberikan pelatihan di bidang tata boga,” katanya.
Hasil produksi kue kering yang dinamai LaPurwa ini, kata Sopiana, untuk sementara hanya diperjualbelikan di dalam lingkungan lapas. “Pemasaran sementara ini di dalam Lapas sendiri. Ke depannya kita akan tawarkan produk hasil warga binaan Lapas Kelas IIB Purwakarta ini ke masyarakat dan instansi-instansi pemerintah,” ujarnya.(add/sep)