Meski kini sudah definitif menjabat sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Hendrawan sudah berhasil mendatangkan dua unit excavator dari pemerintah pusat untuk penanganan pascabanjir Pantura. Satu unit sudah dikirim, satu lagi masih menunggu. Keduanya seharga Rp4,4 miliar. Kemudian Subang juga mendapat anggaran untuk pembangunan Gudang Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) seharga Rp2 miliar serta 160 ton beras dari pemerintah provinsi.
Selain itu, loby hendrawan dengan gaya santai itu pun berhasil menarik anggaran untuk pembangunan tiga lumbung pangan senilai Rp1,5 miliar di tahun 2021. Rencananya akan dibangun di Pusakanaraga, Sukasari dan Cipendeuy. Sudah termasuk lantai jemur dan mesin penggilingan padi.
Subang pun dipercaya menerima mobil laboratorium pertanian seharga Rp800 juta. Dinas Ketahanan Pangan juga dipercaya mengelola 25 paket program kegiatan pengembangan pangan pertanian (RPL) untuk kawasan rumah pangan lestari. Program itu dibawa anggota DPR RI Sutrisno.
Baca Juga:Pola Kemitraan Media di Purwakarta jadi Rujukan GarutPermintaan Kolang-kaling Meningkat selama Ramadhan
“Kok bisa gampang begitu menarik anggaran?” tanya saya. “Ya kita jangan jemawa menunjukkan siapa kita. Biasa saja. Hargai semua yang bisa membantu kita. Tentu mereka akan menghargai kita. Anggaran untuk daerah-daerah yang kurang berhasil menjalankan program, bisa dipindahkan ke kita,” kata Hendrawan.
Bukan hal yang hina bagi Hendrawan, pertemuan di tempat-tempat biasa bahkan di tempat parkir sekalipun. Bisa bertahan menunggu berjam-jam jika mengejar pejabat atau staf Kementerian Pertanian.
Tak heran, saat Hendrawan menjabat Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) di masa pemerintahan Bupati Ojang lalu bisa menarik anggaran hingga Rp100 miliar. Anggaran dari Kementerian itu digunakan untuk pembangunan irigasi, embung dan bendungan.
“Anda sudah pengalaman, bagaiaman agar program ketahanan pangan yang digagas Kang Jimat segera terealisasi?” tanya saya. “Nanti kan tim Survey Investigasi Desain (SID) mau ke Subang, akan dicek detil bagaimana konsep pipanisasi, jalan pertanian, dam atau embung hingga pergudangannya. Itu harus kita siapkan. Kemudian pengembangan di kawasan pertanian di Subang selatan harus disertai penanaman tanaman keras seperti rambutan, manggis dan durian. Perlu diupayakan pula penataan DAS hulu agar tidak terjadi erosi saat musim hujan,” papar Hendrawan.