Seru Ngabuburit Sambil Main Belesong

Seru Ngabuburit Sambil Main Belesong
0 Komentar

PURWAKARTA-Ngabuburit menjadi waktu yang mengasyikkan bagi anak-anak yang sedang menjalankan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadhan. Berbagai kegiatan menarik dilakukan sambil menunggu azan Magrib dikumandangkan, penanda waktu berbuka puasa.

Seperti yang ditunjukkan oleh anak-anak di Kampung Babakan, Desa Benteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta yang memilih ngabuburit di area persawahan tak jauh dari permukiman penduduk.

Rupanya, di area persawahan tersebut, mereka hendak memainkan permainan tradisional bernama belesong. Permainan belesong ini bahan dasarnya terbuat dari kaleng bekas yang disambung memanjang menggunakan lakban. Panjangnya kira-kira mencapai setengah sampai dengan satu meter.

Baca Juga:Keluarga Nathalie Holscher Dukung Ceraikan SuleNgeri!! Uang Suap CPNS K2 di Subang Terkumpul Rp32,4 M, Berikut Rincian Lengkapnya

Di pangkal selongsong belesong itu disambung dengan bekas botol air mineral lengkap dengan penutupnya plus magnet korek api gas sebagai pemicunya.

Adapun cara bermainnya, cairan spirtus disemprotkan ke dalam botol bekas air mineral. Setelah itu ditutup dan belesong dibolak-balik. Kemudian, pemicunya ditekan dan ‘bum’ terdengar suara cukup keras dari mulut belesong. “Seru dan suaranya juga sangat keras. Setiap Ramadhan, kami memang suka main belesong sambil menunggu waktu berbuka puasa,” ujar salah seorang anak yang bernama Alfin (12) saat dijumpai di sela bermain belesong, Rabu (21/4).

Saat memainankan belesong sambil ngabuburit, Alfin tidaklah seorang sendiri, melainkan bersama teman-teman sebayanya. Mereka saling beradu kencang suara belesong. Yang istimewa, mereka mengklaim jika permainan tradisional ini lebih aman dibandingkan dengan bermain petasan. Karena, bermain belesong tidak mengeluarkan percikan api dan hanya menghasilkan suara saja. “Nggak mau kalau main petasan karena takut kena tangan. Kalau ini (belesong) lebih aman karena tidak mengeluarkan percikan api,” kata Ihsan (8), seorang anaķ lainnya.

Ditemui terpisah, salah satu orang tua anak yang memainkan belesong Ela Nurlaela (35) mengaku mengizinkan anaknya memainkan belesong dibanding petasan. “Para orangtua di sini juga mengizinkannya. Bahkan hampir semua belesong ini dibuatkan oleh orangtuanya masing-masing. Ya, dari pada main petasan yang jelas-jelas membahayakan,” ucapnya.(add/sep)

 

0 Komentar