PURWAKARTA-Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (DPW APPSI) Jawa Barat, Nurdin Hidayat menyebutkan, kenaikan harga beberapa komoditas bahan pokok di Wilayah Jawa Barat menjelang lebaran murni karena tingginya permintaan masyarakat.
“Kenaikan harga pokok tak melulu harus dikaitkan dengan dugaan adanya penimbunan yang dilakukan spekulan. Khususnya di Wilayah Jawa Barat, menjelang puasa atau lebaran memang akan disertai dengan kenaikan beberapa komoditas. Namun ini murni karena meningkatnya permintaan,” ujarnya di Purwakarta, Selasa (27/4).
Nurdin juga memastikan jika stok bahan pokok aman hingga lebaran mendatang. Terlebih, APPSI Jawa Barat akan terus memantau langsung stabilitas harga bahan pokok dan mengantisipasi spekulan yang melakukan penimbunan bahan pokok. “Sejauh ini dari hasil pantauan kami, termasuk juga koordinasi kerja sama dengan Pemerintah, Satgas panganan dan Bulog. Stok terhadap bahan pokok insya Allah cukup sampai lebaran,” ucap Nurdin.
Baca Juga:Bala-bala Ceu Popon, Menu Favorit saat Berbuka di PurwakartaPolda Cek Kesiapan Penyekatan di Terminal Tanjungpura
Adapun terkait larangan mudik, sambungnya, belum terlihat berpengaruh atau tidaknya terhadap pedagang pasar. “Trendnya bisa berpengaruh negatif atau bisa jadi positif. Mudah-mudahan saja jadi pemerataan ekonomi. Daya beli masyarakat bagus dan pedagang juga terbantu. Kita bersama-sama berkomitmen untuk menjaga harga yang stabil,” katanya.
Untuk diketahui, berdasarkan catatan Disperindag Purwakarta, harga-harga bahan pokok di sejumlah pasar yang ada di Purwakarta, seperti di Pasar Citeko Plered terjadi kenaikan harga komoditas pada awal Ramadhan.
Di antaranya, harga cabai hijau naik Rp6 ribu dari Rp24 ribu menjadi Rp30 ribu. Adapun, cabai merah keriting naik Rp10 ribu dari Rp50 ribu menjadi Rp60 ribu. Sedangkan untuk harga daging sapi naik Rp10 ribu dari Rp120 ribu menjadi Rp130 ribu. Sementara daging ayam naik Rp40 ribu menjadi Rp45 ribu.(add/sep)