Konsep pembelajaran di sekolah dalam menghadapi Sociery 5.0 perlu dikembangkan dengan beberapa komponen, diantaranya penerapan kemampuan HOTS dalam proses pembelajaran. HOTS ( Higher, Order, Thinking, Skills ) merupakan kemampuan dalam memecahkan masalah secara kompleks, berpikir kritis dan kreativitas. Penerapan HOTS dapat dilakukan dengan mengenalkan dunia nyata kepada peserta didik dengan permasalahan yang ada. Seperti masalah lingkungan dan kesehatan serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. sehingga peserta didik diharapkan dapat menganalisis serta memecahkan masalah tersebut. Membangun karakter peserta didik adalah sebuah keniscayaan yang bisa dikesampingkan. Perkembangan teknologi tentu akan punya dampak negative, yang bisa diminimalisir . Masyarakat bisa mengakses informasi dalam ruang dan waktu yang tidak terbatas, hanya manusia sendiri yang bisa memilah kemudian memilih konten yang bermanfaat.
Pembaharuan dalam orientasi pembelajaran juga perlu dilakukan. Mengenalkan pembelajaran yang tidak hanya bertumpu pada penguasaan materi saja, tetapi juga perlu menghubungkan terkait dengan pemanfaatan untuk kemajuan masyarakat Society 5.0. Selain itu, pemilihan model pembelajaran yang tepat juga merupakan komponen yang sangat penting dalam menyongsong era society 5.0. Pemberian ruang kepada perserta didik untuk menemukan konsep pengetahuan dan kreativitas, guru dapat memilih berbagai model pembelajaran seperti discoverey learning, project based learning, ataupun problem based learning. Penggunaan berbagai model pembelajaran tersebut diharapkan dapat mendorong perseta didik untuk membangun kreativitas serta mampu berpikir kritis.
Komponen selanjutnya yang tak kalah penting adalah pengembangan kompetensi guru. Guru tentunya memiliki peran yang sangat vital dalam membangun pembelajaran menuju era society 5.0. Seorang guru harus memiliki kompetensi dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik yang perlu ditingkatkan agar mampu beradaptasi dengan industry 4.0 dan society 5.0. Dengan dibekali wawasan keilmuan, attitude dan skill yang memadai, guru akan mudah merancang pembelajaran dan memilih model atau metode yang akan digunakan dalam pembelajaran dalam mempersiapkan society 5.0.
Penyediaan sarana dan prasarana serta sumber belajar yang futuristic sesuai kebutuhan juga tidak boleh dilupakan. Komponen ini memegang peran yag penting, mengingat penggunaan teknologi merupakan unsur dominan dalam era society 5.0. Sarpras berupa smart building berbasis IT, ruang kelas, perpustakaan dan laboratorium yang sudah berbasis IT, sangatlah diperlukan guna mempermudah peserta didik dalam memperoleh sumber ataupun media belajar. Era society 5.0 yang menitikberatkan pada manusia sebagai pengguna teknologi, tentunya kehadiran sarpras yang berbasis IT adalah suatu keharusan.