SUBANG-Industrialisasi di Subang menarik perhatian para kepala desa. Setidaknya, di tiga desa wilayah Cipeundeuy, yakni Wantilan, Kosar, dan Wahangan. Kekhawatiran akan warganya yang mungkin akan tidak berdaya menyaksikan pesatnya persaingan di dunia industri, membuat mereka mencari cara agar warganya memiliki daya saing. Kemitraan dengan salah satu SMK Negeri di Subang pun akhirnya dijalin.
Kepala Desa Wantilan, Komarudin mengungkapkan, keprihatinanya pada setiap berdiri pabrik atau perusahaan di wilayah kecamatan Cipeundeuy, terutama di Wantilan yang bisa bekerja kebanyakan dari luar daerah. Untuk itulah, Komar tidak ingin warganya terutama generasi mudanya menjadi penonton.
“Sekarang saja sudah banyak bermunculan industri dan dalam waktu dekat akan berdiri kawasan industri. Untuk itu kami sengaja mendatangi dan bekerjasama dengan sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN 2) Subang dalam penguatan SDM warga menyongsong jadi desa industri,” paparnya.
Baca Juga:Siapkan SDM Unggul, Pelatihan Mulai dari Tamatan SDPutus Cinta, Pria Ini Tega Bakar Pacarnya Hidup-hidup
Dengan demikian Komarudin berharap warga lokal mempunyai kompetensi dan mampu memanfaatkan secara maksimal peluang usaha yang ada di kawasan industri. Minimal setelah terjadi alih fungsi lahan ada keterampilan khusus, di luar pendidikan formal. Mengingat sumber daya dari SMKN 2 sudah teruji dan banyak lulusan yang sudah berhasil.
“Dalam kerjasama ini yang dititikberatkan pada SDM, bukan hanya untuk usia produktif, tapi usia di atas itu yang terdampak langsung terlebih bagi yang bermata pencaharian petani,“ jelasnya.
Kepala SMKN 2 Subang, Ramlis S.TP M.Si menyambut baik inisiatif kepala desa Wantilan dan tentunya mendorong pihaknya lebih baik lagi dalam memberikan skill di internal dan juga ke luar. “Tentunya kita turunkan beberapa tenaga yang berkompeten untuk melakukan pelatihan, terutama untuk masyarakat pertanian. Mengingat, banyak lahan pertanian yang bakal alih fungsi jadi indutrialisasi,“ jelasnya.
Dalam bidang pertanian, SMKN 2 Subang juga telah melaksanakan Program Diseminasi Revitalisasi SMK Pertanian, serta ikut andil dalam kerjasama bidang holtikultura antara Indonesia – Belanda berdasarkan nota kesepahaman yang telah ditandatangani tanggal 23 Nopember 2016.(idr/vry)