SUBANG-Polemik vaksinasi di Subang berujung pada pemanggilan oleh Komisi IV DPRD Subang. Tim Satgas Covid-19 dan Dinas Kesehatan telah dipanggil untuk dimintai penjelasan.
Vaksinasi Covid 19 yang sudah berjalan di Subang menuai kritikan dari Komisi IV DPRD Subang. Melalui Ketua Komisi IV, Sumarna menyayangkan Vaksinasi Covid-19 sebagian diperuntukan untuk perusahaan swasta. Padahal seharusnya, kata Sumarna, pihak swasta bisa mandiri, tidak dengan vaksin yang dibeli dari APBD.
“Pak Bupati kan sudah menginstruksikan untuk mengutamakan ke masyarakat, guru, ASN, dan TNI/Polri, serta wartawan, pelayan publik, bukan malah ke perusahaan swasta yang didahulukan. Ke masyarakat dulu itu yang penting,” papar usai memanggil Satgas dan Dinkes, belum lama ini (30/4).
Baca Juga:Tatap Industri, SMK Jajaki Kerjasama dengan PerusahaanSekolah Susun Kurikulum hingga Buka Jurusan Baru
Dia juga meminta penjelasan Dinas Kesehatan dan Satgas Covid 19 yang diduga memberikan vaksin tidak tepat sasaran. Seperti ke pekerja wisata Sari Ater dan Gracia, serta pekerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Patimban, dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Purwakarta.
Dalam rapat dengar pendapat tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang memastikan bahwa pemberian vaksinasi terhadap pekerja pariwisata, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Patimban, serta Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Purwakarta sudah tepat sasaran. Sudah tepat sasaran, karena mereka termasuk pelayan publik.
Kepala Dinkes Kabupaten Subang dr Maxi mengatakan, vaksinasi yang merupakan program pemerintah tersebut untuk tahap pertama dengan sasaran tenaga medis dan kesehatan. Tahap kedua vaksinasi sasarannya pelayan publik. Maka dari itu, pekerja pariwisata Sari Ater dan Gracia sudah masuk dalam kriteria sebagai penerima vaksinasi.
“Dari kacamata kami, (pekerja) pariwisata adalah pelayanan publik, ujung tombak ekonomi. Sari Ater dan Gracia adalah ikon wisata di Kabupaten Subang,” jelas dr Maxi.
Maka dengan divaksinasinya pekerja ikon pariwisata Kabupaten Subang, kemudian diblow up atau diberitakan oleh media, tentunya orang luar akan melihat pariwisata Kabupaten Subang aman. “Keuntungannya tentu untuk masyarakat Subang, apalagi di sana zona hijau. Kita harus menyeimbangkan penanganan Covid-19 dengan pemulihan ekonomi nasional (PEN),” tambah dr Maxi.