Erga juga menambahkan, pembukaan jurusan Tenik Alat Berat juga dilihat dari segi potensi untuk output ke depan diharapkan tidak hanya dapat mensupport kegiatan di Pelabuhan Patimban semata. Sebab, industri dan kebutuhan alat berat itu cakupanya begitu luas.
“Bisa saja outputnya dapat terlibat di bidang pertambangan, kontruksi dan bidang lain yang memang membutuhkan skill dan kompetensi mengenai alat berat,” imbuhnya.
Terkait dengan keberadaan Pelabuhan Patimban, jajaran SMKN 1 Pusakanagara juga belum lama ini telah berkunjung ke KSOP Kelas II Patimban. Wakasek Kesiswaan Hermanto menyampaikan, kunjungan tersebut dibahas mengenai hal yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan yang ada di Pelabuhan Patimban.
Baca Juga:Calon Pekerja Tak Kuasai Pelajaran Dasar, Perusahaan Catat Etika KaryawanPerkuat SDM, Pemdes Kerjasama dengan SMK
“Terkait dengan SDM apa yang dibutuhkan untuk mendukung Pelabuhan Patimban, rekomendasi dari mereka apa, KSOP sangat welcome, bahkan bisa saja nanti untuk dalam waktu dekat ini ada anak PKL disana baik itu di KSOP atau kontraktor yang ada,” imbuhya.
Namun, hal yang digarisbawahai adalah ke depan Pelabuhan Patimban akan ditunjang zona industri serta area pergudangan. Maka keberadaan jurusan alat berat dan manajemen logistik (pergudangan) juga menjadi hal yang dibutuhkan dimasa yang akan datang.
“Kalau sekarang ini masih tahap kontruksi ya,masih diseputaran proyek, aktivitas dermaga juga belum terlau banyak. Tapi untuk kedepan berkaitan dengan penyiapan kualitas SDM termasuk yang dibutuhkan di Pelabuhan Patimban ini menjadi hal yang penting,” ucapnya.
Wakasek HKI Aip Saripudin mengatakan, selama ini terkait dengan serapan lulusan SMKN 1 Pusakanagara dalam dunia kerja dan industri dapat dikatakan hampir 50 persen dunia kerja tak melihat basic jurusan. “Biasanya jarang melihat itu, yang terpenting secara kualifikasi dapat memenuhi,” imbuhnya.
Terkait dengan rekrutmen tenaga kerja pihak sekolah juga memiki beberapa variable dalam menyalurkan lulusanya baik secara mandiri, bekerjasama dengan LPK maupun dengan perusahaan outsourcing serta juga ke bekerja ke luar negeri.
“Nah dari beberapa variable itu, lulusan kita ada yang bekerja di dunia industri otomotif, garment, makanan, pertanian. Peminatan ke luara negeri juga banyak. Kalau untuk local penyaluran bisa ke daerah Subang, Purwakarta dan Karawang,” tuturnya.(ygi/vry)