Pandemi dan Belajar Sepanjang Hayat

Pandemi dan Belajar Sepanjang Hayat
0 Komentar

Sikap mau berubah. Tentu ini yang diharapkan dari komponen yang terdampak perubahan. Jika sikap ini sudah terbentuk, perubahan tidak akan menemui kendala, dan akan berjalan dengan sendirinya sesuai target perubahan itu sendiri. Misalnya ketika keputusan pembelajaran jarak jauh diterapkan, sang Pendidik dengan penuh gairah dan semangat serta menyambut baik keputusan tersebut. Dan melaksanakan keputusan itu tanpa kendala.

Sikap tidak tahu cara berubah. Jika hal ini dibarengi sikap mau berubah tentu tidak masalah. Yang menjadi masalah adalah ketika tidak tahu cara berubah diiringi sikap tidak mau berubah. Ini indikasi buruk untuk perubahan. Ketika keputusan pembelajaran jarak jauh diterapkan, akan ada dampak yang berbeda. Misalnya si A tidak tahu cara berubah tetapi mau berubah. Maka ia akan mencari tahu, lalu belajar kepada orang-orang yang kompeten, dan pada akhirnya siap untuk melakukan perubahan. Si B tidak tahu cara berubah dan tidak mau berubah, maka ia akan apatis dan tidak peduli dengan perubahan yang sedang terjadi. Tetap pada status quo dan akan ditinggalkan perubahan.

Sikap tidak mau berubah.  Pendidik dengan sikap ini sangat berbahaya. Ketika perubahan terjadi dan lingkungan sekitarnya sudah berubah serta mengajak ia untuk berubah, maka ajakan itu akan sia-sia. Karena sejatinya faktor terbesar yang menggerakkan ia bisa berubah adalah dirinya sendiri (faktor internal), sedangkan ajakan sekitar (faktor eksternal) hanya membantu ia untuk berubah.

Baca Juga:Iming-iming Investasi Asing untuk KesejahteraanPenanggulangan Sampah di Lokasi TPA dengan Merubah Perilaku Manusia

Sikap terpaksa berubah.  Ketika keputusan pembelajaran jarak jauh diterapkan, sikap inilah yang perlu diambil. Para pendidik dipaksa dan terpaksa oleh keadaan harus berubah, keluar dari zona nyaman untuk mempelajari hal-hal baru berkenaan dengan kebiasan baru dalam proses pembelajaran. Bersegera mempelajari tentang perubahan tersebut dan menyesuaikan diri. Kemudian meninjau ulang perencanaan pembelajaran yang telah disiapkan lalu melaksanakan perubahan itu dengan sepenuh hati.

Sikap proaktif dapat ditunjukkan melalui: (1) mempelajari hal baru setiap saat, (2) miliki sihap petualang saat menyerap hal-hal baru, (3) bertemanlah dengan orang-orang yang memiliki pola pikir maju, (4) jangan malas.

Hal-hal tersebut di atas dapat dilakukan oleh Pendidik dalam mengatasi masalah ketidaksiapan dan kebingungan. Yang penting mau berubah dan terpaksa berubah. Spirit belajar sepanjang hayat harus menjadi ruh bagi para Pendidik dalam mengupayakan perencanaan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran jarak jauh yang optimal.

0 Komentar