PURWAKARTA-Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Purwakarta menyasar zona industri sebagai upaya mengendalikan laju pertumbuhan penduduk melalui program KB. Kali ini pelayanan program KB di zona industri dilakukan di PT. Eins Trend Purwakarta dengan sasaran karyawan yang masuk kategori pasangan usia subur (PUS) di perusahaan tersebut.
Kepala DPPKB Kabupaten Purwakarta, Yayat Hidayat mengatakan program KB bertujuan tidak hanya untuk menekan jumlah penduduk tapi juga kesejahteraannya. “Program KB di zona industri misalnya, dengan keluarga kecil bahagia, karyawan yang ikut program ini diharapkan bisa lebih produktif,” kata Yayat saat dihubungi melalui gawainya, Rabu (5/5).
Dijelaskannya, ketika program KB dijalankan, karyawan pasti akan merasa sejahtera, pun produktivitasnya juga naik. “Ketika karyawan merasa aman dan nyaman di keluarganya, pasti dia akan bekerja dengan enjoy,” ujarnya.
Dengan menjadi peserta KB, sambungnya, produktivitas karyawan bisa meningkat karena tidak lagi banyak terbebani tugas-tugas rutin mengurus anak karena sudah terprogram dan terencana.
Dia juga mengatakan, jika kerja sama tersebut bisa berjalan dengan baik maka pelayanan KB akan makin banyak di perusahaan-perusahaan. “Pelayanan KB di perusahaan, akan ditindaklanjuti ke perusahaan lainnya yang tersebar di wilayah Kabupaten Purwakarta. Terutama yang mayoritas karyawannya perempuan,” ucapnya.
Yayat menambahkan, di masa pandemi Covid-19 tetap harus ber-KB agar bisa menciptakan keluarga yang berencana. Ia juga menyebutkan jika angka kehamilan tidak ditekan, tentunya akan terus bertambah.
Pelaksanaan pelayanan KB serentak di Perusahaan PT. Eins Trend ini juga dalam rangka Hari Buruh Internasional. Tercatat ada 83 akseptor dengan rincian 7 IUD, 15 implant, 47 KB suntik, dan 14 KB pil. Diketahui pula perusahaan ini memiliki sasaran strategis peserta KB untuk meminimalisasi pertumbuhan penduduk.
Pihaknya juga terus mengarahkan masyarakat tentang kontrasepsi menjadi lebih dari sekadar alat untuk mencegah terjadinya kehamilan, tapi juga untuk mewujudkan kehidupan reproduksi yang sehat. “Sehingga dapat terhindar dari kehamilan tidak diinginkan. Termasuk menghindari kesakitan dan kematian karena kehamilan terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, dan terlalu sering,” ucapnya.