SUBANG-Sekitar 40 peserta antusias ikuti bimtek pemutakhiran data berbabis Suntainable Development Goals (SDGs) di Desa Munjul. Mereka terdiri dari unsur Kader Posyandu 25 orang ,10 Ketua RT dan 5 orang Ketua RW.
Menurut Kepala Desa Munjul Unay mengatakan, pelatihan dan bimtek itu sangat perlu diikuti oleh para petugas pendata SDGs. Karana proses pendataan secara door to door, juga harus memahami cara pengisian kuisoner tersebut.
“Ya sebelum terjun ke lapangan, petugas pendatanya perlu dibimtek,” kata Unay.
Baca Juga:DPPKB Buka Layanan di Zona IndustriKBB Kembali Jadi Zona Merah Penyebaran Covid-19, Terbanyak di Kecamatan Lembang
Sekmat Pagaden Barat Iwan Nirwana yang hadir saat itu mengatakan, keberhasilan pendataan atau pemutakhiran data berbasis SDGs ini tergantung oleh petugas pendatanya. Mereka harus memahami cara mengisi kuisoner yang jumlahnya ribuan lembar.
“Kalau paham cara ngisi kuisonernya kan jadi lebih mudah,” tuturnya.
Pendamping Desa Kecamatan Pagaden Barat Saemuhamad menyampaikan, SDGs adalah salah satu program PBB yang diadopsi oleh Indonesia untuk program pembangunan yang berkelanjutan.
Salah satunya programnya yaitu meningkatkan pembangunan desa dan pemutakhiran data berbasis SDGs.
Dimana dari data itu akan menghasilkan 18 point diantaranya desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan, sehat dan sejahtera, desa layak air bersih dan sanitasi, infrastruktur desa dan inovasi desa sesuai kebutuhan dan desa dinamis dan budaya desa adaftif.
“Hasil pemutakhiran data SDGs ini akan terangkum dalam sistem informasi desa (SID),” ujar Saemuhamad.(dan/ysp)