Oleh:
Dr. Yusep Solihudien M.Ag.
(Penais Kemenag Purwakarta/Sekum MUI Purwakarta)
ALLAH SWT menutup rangaian surat dalam mushaf dengan menyimpan suat Al-Falaq dan An-Nas sebagai surat pamungkas dalam mushaf. Surat ini sangat mudah dihapal oleh kita dari usia dini sampai orang tua.
Tidak semata-mata Allah menyimpan dua surat ini tanpa ada suatu maksud tertentu. Allah ingin agar umatnya terus menginat bahwa dalam kehidupan manusia ada dua musuh abadi yang bisa merontokan keislaman kita.
Dalam QS. An-Nas Allah mengingatkan ada musuh internal manusia, “minsyaril washwashil khonnas” yaitu “bisikan-bisikan buruk yang tersembunyi dalam dada-dada manusia” dan kedua, “minnal jinnati wannas” musuh eksternal umat manusia, “dari golongan jin dan manusia”.
Semua kitab tafsir menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah. “bisikan-bisikan buruk dari syaitan”. Maka dalam kehidupan muslimin, di saat akan melaksanakan perintah Allah dan Rasul selalu ada halangan dan hadangan. Baik dalam bentuk bisikan buruk dalam diri, maupun dari seseorang yang mengajak pada kejahatan.
Selalu ada pergulatan baik dan buruk dalam diri dalam melaksanakan kebaikan dan kebenaran. Akhirnya, banyak manusia yang mengikuti hawa nafsu menumpuk kesalahan dan dosa kepada Allah dan dosa kepada sesama makhluk.
Dosa-dosa 11 bulan lalu itu akan memberatkan kita untuk masuk ke neraka jahanam. Karena itulah dosa-dosa itu perlu dibersihkan agar kelak timbangan amal shalih lebih berat ke surga Allah.
Berkat Ghafaru Rahman Rahim-Nya, Allah menyiapkan Ramadhan bagi orang-orang beriman dalam QS. Al-baqarah : 183. Misi utama Ramadhan tersimpan dalam dua kata kunci, Ramdha yang artinya panas membakar, yang mengandung makna Ramadhan sebagai media membakar dan menghapus dosa-dosa dan memunculkan karakter takwa.
Misi kedua Ramadhan terletak dalam kata “kutiba” yang dari kataba artinya “menulis”. Bermakna bahwa apa yang kita lakukan harus memberikan dampak, efek, dan akibat.
Maka untuk terjadi penghapusan dosa, Allah dan Rasul telah menyediakan berbagai mesin-mesin produksi amal shalih melalui amalan, tadarus, shodaqoh, itikaf dan lain-lain.
Ramadhan merupakan bentuk training atau sekolah massal bagi kaum 2 miliar muslimin agar memunculkan karakter-karakter takwa sejati. Salah satunya yaitu, tarbiyyah agar kita memiliki keshabaran dalam menyikapi aneka cobaan hidup dari Allah.