Dari uraian di atas ternyata melakukan mudik pada masa pandemik ini tidaklah mudah. Lalu bagaiman kita menyikapinya ? Tentu saja kita semua paham bahwa dikeluarkan aturan larangan mudik ini tidak lain untuk menekan penyebaran covid-19 yang biasanya akan meningkat pada masa libur panjang apalagi disertai dengan kerumunan tanpa protokol kesehatan memadai. Berdasarkan hasil survai yang dilakukan Antara pada tanggal 12 April 2021 dinyatakan bahwa terdapat 11 persen responden atau sekitar 27,6 juta orang yang memilih tetap mudik meskipun ada pelarangan mudik.  Berdasarkan data perjalanan ada sebagian masyarakat telah melakukan mudik lebih awal jauh sebelum larangan mudik diberlakukan. Ada sebagaian masyarakat yang telah melakukan mudik singkat selama 3 atau 4 hari dan telah kembali lagi ke tempat kerja dan ada pula yang memang berencana kembali ke tempat kota bulan Juni setelah masa larangan berakhir. Beruntung bagi masyarakat yang telah mudik. Namun bagaimana halnya dengan masyarakat yang belum berkesempatan mudik tetapi terganjal larangan mudik ? Nampaknya kita harus berbesar hari dan menyikapi larangan mudik ini dengan lapang dada sesuai dengan hakikat Idul Fitri itu sendiri. Bila bukan alasan mendesak silaturahmi dengan orang tua atau kerabat dapat dilakukan dari jarak jauh melalui video call atau tatap maya. Setidaknya rasa rindu akan kampung halaman dapat sedikit terobati, dengan harapan orang tua dan sanak famili di kampung pun dapat memahaminya dalam masa pandemik covid-19 ini. Sedangkan oleh oleh berupa kue atau baju baru atau hantaran lainya untuk orang tua dan kerabat yang biasa kita bawa langsung ke kampung bisa kita titipkan melalui jasa kurir sehingga mudah mudahan orang tua dan kerabat tetap dapat merasakan suasana lebaran.
Pernahkan terpikirkan dalam benak kita bahwa kegagalan mudik tahun ini mengandung hikmah tersendiri bagi kita dan lingkungan dimana kita tinggal ? Dilarangnya mudik bukanlah suatu malapetaka atau musibah sehingga tidak perlu sampai bercucuran air mata. Bagi umat islam kita yakini bahwa apapun yang diciptakan Allah tidak ada yang sia sia, pasti ada hikmah yang dapat dipetik.