Mudik : Antara Tradisi dan Pandemik

Mudik : Antara Tradisi dan Pandemik
0 Komentar

Pertama, menghindari orang tua tertular covid-19. Tujuan mudik tentu saja ingin bertemu orang tua dan sanak saudara di kampung halaman. Dalam masa pandemik ini kita semua tentunya paham bahwa orang tua dengan penyakit penyerta sangat beresiko tertular dan lebih lama pemulihannya bahkan beresiko menimbulkan kematian. Oleh karena itu atas rasa cinta dan kasih saying kita kepada orang tua kerabat di kampung kita iklaskan tidak mudik untuk melindungi saudara kita terpapar covid-19.

Kedua saling bermaafaan tidak ditentukan waktunya. Saling memaafkan adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh semua insan apalagi dengan orang tua dan kerabat dan agama mengajarkan agar menyegerakan saling bermaafan ini dan tidak ditentukan waktunya harus pada waktu perayaan Idul Fitri. Oleh sebab itu jangan menunda meminta maaf kepada siapapun tetapi bersegeralah saling memaafkan jika ka ingin mendapat rahmat dari Allah SWT. Permohonan maaf di masa seperti bisa disampaikan lewat media yang memanfaatkan teknologi seperti video call, wa, telp dan media sosial lainnya, yang penting bersilaturahim hatinya meskipun tidak dengan badannya. Memaafkan lebih utama dalam ajaran islam, dan itu terungkap dalam Firman Allah QS Ali Imran ayat 133-136. Dikatakan bahwa salah satu ciri orang yang bertakqwa adalah memberi maaf pada sesame.

Ketiga taat pada aturan pemerintah adalah kewajiban. Islam adalah agama rahmatan lilalamin yang selalu menebarkan rahmat dan kasih sayang kepada alam semesta bukan agama perusak alam semesta. Kita yakini bahwa aturan larangan mudik ini erat kaitannya dengan masalah ekonomi dan penyebaran covid-19. Jika covid 19 ini tidak kinjung berakhir maka perekonomian bangsa inipun tidak kunjung bangkit oleh karena itu hendaknya kita sadari bahwa ini merupakan salah satu ikhtiar kita dalam mengembalikan perekonomian yang terpuruk akibat hantaman covid-19. Dan tentu saja sebagai warga negara yang baik kita harus patuh pada pemerintah. Apapun itu bagaimana agar kita dapat keluar dari badai pandemik ini yang terpenting adalah patuhi protokol kesehatan dan selalu ingat bahwa  bila kita tertular maka orang orang yang kita sayangi pun akan tertular, patuhi 5 M. Semoga kepatuhan kita ini merupakan bagian dari kontribusi kecil kita dalam ikut serta mengembalikan perekonomian dan harga diri kita sebagai bangsa yang besar peradapan dan berakhalk mulia. Salam sehat.(*)

0 Komentar