PURWAKARTA-Wakil Ketua Komisi I DPRD Purwakarta Ceceng Abdul Qodir menyoal anggaran Pilkades serentak 2021 belum cair. Dirinya merasa heran karena beberapa atribut dan kelengkapan pilkades sudah terpasang di lapangan.
Seharusnya, kata dia, bersamaan dimulainya tahapan pilkades, maka anggaran harus sudah siap digunakan. Sehingga kebutuhan apa pun terkait pilkades bisa terpenuhi. Jangan sampai tidak tersedianya anggaran menghambat tahapan pilkades.
“Sekarang kan sudah masuk tahap pendaftaran calon. Di beberapa desa bahkan sudah ada yang mendaftar. Kalau belum cair, lalu panitia pakai dana siapa untuk belanja kebutuhan pilkades,” kata Ceceng saat dihubungi, Kamis (20/5).
Baca Juga:Kaji Landasan Hukum Bangun Pasar SwadayaIni Alasan Alasan Ahmad Zamakhsyari Mundur dari PKB
Ironisnya, selama ini pihaknya menganggap anggaran tersebut sudah cair. Terlebih beberapa alat peraga pilkades seperti spanduk dan lainnya, sudah banyak terpasang di lapangan. Namun, tiba-tiba muncul kabar anggaran pilkades justru baru akan cair bulan depan.
“Sekali lagi, yang belanja keperluan saat ini pakai dana siapa? Jangan sampai, Pilkades selain jadi arena hajat politik desa, juga jadi sarana ijon (oknum pemilik modal),” ujar Ceceng menyampaikan kritiknya.
Sebelumnya diketahui Kepala Dinas Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Purwakarta Jaya Pranolo membenarkan anggaran Pilkades belum cair dan saat ini sedang berproses di DPKAD.
Pihaknya pun menargetkan anggaran pilkades serentak untuk 170 desa bakal cair awal Juni 2021 mendatang. “Masih sesuai tahapan. Desa sedang membuat proposal pencairan ke DPMD untuk diajukan ke BKAD,” kata Jaya.
Menurutnya, tidak ada keterlambatan dalam pencairan anggaran pilkades dan sudah sesuai tahapan. “Belum lama ini juga panitia baru menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang kemudian diajukan untuk pencairan anggaran pilkades,” ucapnya.(add/vry)