Meski masih menjadi kontroversi, pemindahan TPA dari Panembong ke Jalupang nyatanya banyak membawa berkah bagi sebagian warga Tenjo Laut Jalupang. Juarsih membuka usaha warung makan di sekitar TPA di Jalupang, dia mengaku baru membuka hari itu, sejak TPA Jalupang mulai beroperasi pada 29 April 2021 lalu.
Laporan, Indrawan Setiadi, Kalijati.
Warung yang didirikan belum permanen, masih bertiang bambu dan beratap terpal biru. Warga Tenjo Laut, Juarsih memilih memanfaatkan kehadiran TPA untuk mencari nafkah.
Pilihannya itu diambil saat Juarsih mengetahui di sana ada aktivitas pembuangan sampah, dari situ dia mengaku melihat peluang bagus untuk membuka warung makan. “Saya kaget awalnya, banyak orang di sini, karena saya gak tau kan akan ada TPA, terus belum begitu banyak pedagang, saya buka saja di sini, alhamdulilah berkah,” ungkapnya saat ditemui Pasundan Ekspres di lokasi TPA Jalupang.
Baca Juga:Cita Citata Idap Autoimun, Ini PenyebabnyaSoal Sampah di Pantura, Albert: Segera Realisasikan TPS di Pamanukan
Juarsih menyediakan beragam minuman segar, selain juga warung nasi. Kopi apalagi, sudah wajib ada di sana. Lokasi yang berada di pedalaman Jalupang, dan jauh dari pemukiman tersebut memang cocok jika disediakan warung makan dan minum, sekaligus kopi dan roko untuk para pekerja pengangkut sampah. “Ya beragam makanan saja, di sini bukan saja ada warung ibu, masih ada dua atau tiga warung lagi, semuanya orang Tenjo Laut. Selain pekerja sampah, juga kan ada banyak pemulung a, saya dengar juga dari Panembong ada sekitar 30 orang sudah ada di sini, jadi kalau pembeli mah lumayan,” tambahnya.
Dengan kehadiran TPA Jalupang ini menurut Juarsih menjadi berkah tersendiri bagi warga Tenjo Laut yang sebelumnya belum punya pekerjaan, dan menjadi tempat untuk menambah penghasilan tambahan seperti dirinya. Dalam kata lain, mampu membangkitkan ekonomi masyarakat, dan itulah yang diharapkan masyarakat.
Selebihnya agar aktivitas perekonomian terua meningkat, Juarsih berharap akses jalan menuju ke TPA Panembong bisa secepat mungkin diperbaiki. “Harapannya paling tinggal aksesnya saja, soalnya saya dari Tenjo Laut itu sekitar 5 KM kan, bawa belanjaan untuk dagang lumayan, jalannya rusak parah pula, makanya saya berharap jalannya supaya cepat diperbaiki,” tukas Juarsih.(idr/sep)