SUBANG-Menindaklanjuti progres pembangunan Sipon yang jebol di BTT 51 Saluran Tarum Timur, perwakilan Kepala Desa dan Camat audiensi dengan PJT II Seksi Binong dan Patrol serta pihak pelaksana dari PT Wijaya karya (Wika) di lokasi proyek, Senin (24/5).
Kepala Desa Jatimulya Kecamatan Compreng Din Wahidin mengatakan, pertemuan tersebut dilakukan bersama dengan pihak PJT II Seksi Binong dan Patrol, Camat Compreng dan perwakilan Kepala Desa, Camat Anjatan dan perwakilan Kepala Desa, Dinas SDA Jabar, Dinas Pertanian serta Dinas PUPR.
“Pada intinya kami menanyakan terkait progres penyelesaian pembangunan sipon yang sempat jebol,” ucap Din kepada Pasundan Ekspres.
Din menyampaikan, pekerjaan pembangunan sipon akan selesai pada akhir Juni.
Baca Juga:Penggunaan Alsintan Hemat Biaya Produksi22 Proyek di PUPR Karawang Kelebihan Bayar
“Secara teknis akhir Juni tersebut Tarum Timur akan secara normal kembali dapat dialiri air,” ujarnya.
Meski demikian, masih tetap akan ada pekerjaan dari PT Wika. Sebab, masih ada item yang perlu dikerjakan dilokasi tersebut.
“Kalau Tarum Timur-nya selesai dan bisa dilintasi air. Nah tapi masih ada pekerjaan di Sungai Cigasoli yang masih dikerjakan Wika. Ini akan selesai Juli, tapi kalau Tarum Timur sudah aman. Itu kata pelaksana,” imbuhnya.
Untuk itu, hasil pertemuan tersebut akan dibuat berita acara. Sehingga dalam pelaksanaan pembangunan bisa berpatokan pada hasil kesepakatan tersebut.
“Bahkan kami juga dipersilakan untuk mengawasi dan memonitor entah itu setiap hari setiap minggu, agar proyek ini bisa selesai tepat waktu dan air kembali bisa digunakan untuk persawahan,” tambah Din.
Meski demikian terkait dengan musim tanam tetap akan tertunda selama sekitar satu bulan. Diperkirakan, persawahan akan kembali memulai masa olah tanah pada bulan Juli ketika saluran Tarum Timur dapat kembali mengaliri saluran sekunder dan tersier.
“Kemungkinan masa tanam masih mundur sekitar satu bulan dan diperkirakan bulan Juni ini sudah mulai olah tanah lagi, tapi ini masih perkiraan. Yang jelas patokan kita adalah memonitor pelaksanaan pembangunan dan mensosialisasikan hasil ini pada masyarakat,” jelas Din.(ygi)