Oleh
Dadan K. Ramdan
Sekum PPI Pimda Jabar
MENARIK untuk diperhatikan secara menyeluruh terkait hasil penelitian survey yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) Pada tahun 2018 kepada 1.000 mitra UMKM Go-Food.
Hasil nya memperlihatkan bahwa kemitraan yang terjadi antara UMKM Go-Food telah berkontribusi kepada perekonomian Indonesia sebesar Rp18 triliun dan meningkat 3 kali lipat lebih dibandingkan dengan tahun 2017 yaitu Rp 6,9 Triliun.
Peningkatan ini menurit penelitian tersebut tidak terlepas dari persepsi positif UMKM terhadap Go-Food yang menunjukan lebih dari 85% responden untuk kembali menginvestasikan pendapatannya dari Go-Food ke dalam usaha mereka.
Baca Juga:Gus Ahad: Pemprov Jabar Wajib Menyiapkan PTM dengan BenarBi Nina: Warga Subang Harus Tingkatkan Skill
Di sisi lain tingkat persepsi positif ini secara kualitatif dalam penelitian tersebut menunjukan penilaian 87% responden menganggap bahwa layanan Go-Food lebih terpercaya dibandingkan kompetitor lain nya, dan 87% responden menilai layanan Go-Food lebih aman dibandingkan kompetitor, bahkan 90% responden bergabung menjadi mitra Go-Food karena Go-Food sudah ada lebih lama di Indonesia dibandingkan kompetitor.
Deskripsi hasil penelitian di atas menempatkan Go-food selaku salah satu peran pihak swasta dengan ekosistem digital yang dibangunnya telah aktif berperan membantu pihak UMKM untuk meningkatkan penghasilan usaha nya.
Di sisi lain Riset bertajuk BRI Microfinance Outlook 2021: Adapting Through Innovation & Synergy menyatakan bahwa pulihnya UMKM telah memicu pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di zona positif pada kuartal II-2021.
Hal ini di dukung oleh daya beli masyarakat yang mulai bergerak naik pada tahun ini dengan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) menembus angka 101,5 atau masuk zona optimis pada April 2021.
Peran Basi Perintah
Terlepas dari hasil penelitian di atas, kemudian pemerintah seakan berbondong – bondong di bawah koordinasi Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, menyampaikan bahwa sebanyak 5.714.631 unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masuk atau telah on boarding ke ekosistem digital.
Jumlah ini diakunya atas pencapaian Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang dimulai pada Mei 2020 hingga April 2021.
Selain itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Luhut B. Panjaitan dukungan pemerintah atas UMKM untuk terus tumbuh, termasuk mendorong artisan lokal untuk naik kelas ke dalam ekosistem digital.