Ikut Terdampak, Nelayan Subang Tak Dapat Kompensasi Tumpahan Minyak

Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia Subang
YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES TERCEMAR: Potret nelayan di Karawang yang kala itu terdampak bocoran minyak.
0 Komentar

SUBANG-Soal dampak tumpahan minyak di Karawang beberapa tahun lalu, DPD Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) Subang tengah, mengawal dan mengadvokasi nelayan di Desa Cilamaya Girang terkait dengan kompensasi. Pasalnya, nelayan di lokasi tersebut mengeluhkan tak adanya kompensasi bagi nelayan di Desa Cilamaya Girang. Sedangkan untuk nelayan dari Karawang yang bersebelahan dengan Desa Cilamaya Girang karena berada di perbatasan Subang-Karawang dan terpisah oleh Sungai Cilamaya telah mendapatkan kompensasi.

“Nah ini ada kecemburuan. Sama-sama nelayan, muaranya sama, area yang digunakan sama tapi nelayan di sini tak mendapat kompensasi,” kata Ketua PNTI Subang Ali Haerudin.

Informasi tersebut didapatnya kala pembentukan DPK PNTI tingkat Kecamatan Blanakan dan mendapatkan usulan tersebut dari nelayan. “Kami juga sempat menanyakan ke teman-teman PNTI di Karawang dan mencari informasi. Ini kan tumpahan minyaknya kasus 1-2 tahun lalu. Kompensasi juga diberikan dari Pertamina sampai beberapa kali tahap. Nah untuk nelayan Subang ini khususnya yang di Cilamaya Girang ini tidak ada, nelayan mengeluhkan itu,” kata Ali.

Baca Juga:Motif Pembunuhan Wanita Tanpa Busana di Hotel TerungkapSejumlah Tokoh Bentuk Komite Pemekaran Bandung Utara, Ini Alasannya Ingin Berpisah

Ada sekitar 100 orang nelayan dalam hal ini ABK dan diperkirakan jumlahnya lebih dari itu. Ali juga memahami bahwa yang selama ini beredar di media, tumpahan minyak tersebut berada di Karawang.

“Mungkin karena keterkaitanya ini bocornya minyak itu ada di Kabupaten Karawang itu, sehingga dampak yang signifikan itu kemungkinan tidak begitu kena, tapi yang sempat menjadi pertanyaan itu, ini sungainya sama Cilamaya, digunakan oleh Karawang dan Subang. Nah ada informasi yang di Karawang itu dapat, sedangkan yang Subang tidak. Makanya kami juga sedang cari informasi terkait kebenarannya dan tentunya juga sebagai upaya membantu aspirasi nelayan,” bebernya.

Dengan demikian, PNTI sendiri sebagai wadah nelayan, akan terus berupaya mencari kebenaran informasi serta melakukan komunikasi dengan berbagai pihak dalam menindaklanjuti aspirasi nelayan tersebut.(ygi/vry)

0 Komentar