Untuk itu perlu melakukan pencerahan dikalangan petani kecil dan peternakan skala rakyat dengan merencanakan masa tanam jagung yang tepat dan terus meningkatkan kepercayaan diri agar posisi harga jagung tetap berpihak kepada peternak unggas milik rakyat petani, karena berharap pada jagung import dengan harga yang murah sudah kesulitan ditengah permainan para mafia importir baik BUMN maupun para pemodal besar.
Sementara itu peternak ruminansia yang secara melekat menggunakan jagung dengan situasi tenggang produksi sorgum belum mencukupi permintaan sepenuh nya, terus diupayakan untuk beralih kepada sorgum karena selain protein dan nutrisi nya yang lebih tinggi dari jagung, juga sorgum memiliki harga yang bisa terjangkau dengan harga lebih murah dari pada jagung, tetapi petani sorgum tidak kehilangan untung dan manfaat dari kegiatan menanam sorgum bahkan mampu memproduksi melebihi dari produksi tani jagung.
Inilah solusi yang harus di ambil, karena dengan begitu terjadi kesetimbangan antara harga jagung dan sorgum, sementara petani sorgum mendapatkan manfaat yang lebih tinggi, jagung pun terkendali dan peternakan rakyat tetap hidup, bahkan mampu bersaing dengan perusahaan ternak yang memiliki skala kuota besar.