Sebagai motor penggerak pembiayaan yang utama untuk UMKM, Plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2021 ditingkatkan dari Rp253 T menjadi Rp285 T. Peningkatan plafon KUR merupakan respon atas antusiasme yang tinggi dari para pelaku usaha UMKM akan kehadiran KUR dengan suku bunga rendah.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir mengatakan sejauh ini Pemerintah telah menyiapkan berbagai jenis KUR, antara lain KUR Super Mikro, KUR Mikro, KUR Kecil, KUR Khusus dan KUR TKI. Penyaluran KUR selama tahun 2021 terbagi atas KUR Super Mikro (4,71%), KUR Mikro (61,60%), KUR Kecil (33,67%), dan KUR Penempatan TKI (0,03%).
Realisasi KUR pada Januari 2021 s.d. 2 Juni 2021 sebesar Rp103,19 T atau 40,79% dari target tahun 2021 sebesar Rp253 T yang diberikan kepada 2,81 juta debitur sehingga total outstanding KUR sejak Agustus 2015 sebesar Rp259,05 T dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) sebesar 0,71%.
Baca Juga:Lumpur di Jalur Cipeundeuy-Sarimukti-Rajamandala Sisa Longsor Ancam PengendaraSunnah Rasul Sambil Promosi Wisata
“Secara nasional realisasi penyaluran KUR alumni Kartu Prakerja per Triwulan I Tahun 2021 yang dilakukan oleh BRI dan BNI mencapai 2.242 debitur dengan total realisasi sebesar Rp65,9 M,” kata Iskandar.
Selanjutnya, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM Rudy Salahuddin yang juga hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan Program Kartu Prakerja yang hampir dua tahun hadir untuk melengkapi mozaik program peningkatan kualitas SDM Indonesia terbuka bagi semua orang yang mendaftar dan memenuhi persyaratan. Karena menurutnya skill gap merupakan persoalan yang dihadapi bukan hanya oleh pencari kerja tetapi juga pekerja dan pelaku wirausaha.
“Dari data yang saya peroleh, Jawa Barat adalah provinsi dengan jumlah penerima Kartu Prakerja terbanyak dan total penerima mencapai lebih dari 1 juta orang. Karena itulah dalam rangkaian talkshow dan dialog dengan para alumni dan penerima Kartu Prakerja tahun 2021 untuk pertama kalinya diadakan di Jawa Barat,” tutur Rudy.
Dalam rangka menghadapi bonus demografi, produktivitas tenaga kerja Indonesia harus terus ditingkatkan. Untuk itu Program Kartu Prakerja diluncurkan oleh Pemerintah, agar dapat memberikan peluang dan harapan bagi seluruh masyarakat utamanya bagi anak-anak muda di Indonesia, agar mau berubah, mau bangkit, mau meningkatkan kemampuannya hingga menjadi SDM yang kompeten, produktivitas tinggi dan berdaya saing.