BANDUNG-Sebanyak 22 anak mengikuti sunatan massal gratis yang digelar Yayasan Senyum Indonesia (YAI), di tempat wisata Puncak Eurad Desa Wangunharja Kecamatan Lembang. Acara khitan massal tahunan bertajuk ‘Manuk Hiber’ yang digelar hari Minggu (31/5), bertujuan untuk membantu anak-anak di daerah terpencil untuk menunaikan salah satu Sunnah Rasul, yaitu dikhitan.
Untuk diketahui, kendala infrastruktur dan kondisi perekonomian di wilayah perbatasan Lembang-Subang itu menjadi faktor penghambat warga mendapatkan akses pelayanan masyarakat, salah satunya melaksanakan khitan.
“Tahun ini kita memilih menyelenggarakan acara di Puncak Eurad karena suasananya mendukung sekali, serta untuk meningkatkan promosi objek wisata,” kata Ketua panitia, Fanny Ardianny, Kamis (3/6).
Baca Juga:Camat Kenalkan Inovasi Penanggulangan Sampah26 Warga Desa Cibogo Positif COVID-19, Sekdes: Warga dari Luar Dilarang Masuk ke Wilayah RW 03
Supaya anak-anak tidak tegang sebelum disunat, mereka diarak menaiki sisingaan dan dipentaskan hiburan pencak silat. Menurut dia, pementasan seni dan budaya ini dalam rangka melestarikan tradisi Sunda agar tak dilupakan dan tertelan perkembangan zaman.
“Untuk menciptakan suasana meriah dan cair, anak-anak diarak keliling Puncak Eurad lalu diakhiri dengan menerbangkan burung. Setelah dikhitan, mereka menerima aneka bingkisan seperti sembako, baju baru, roti buaya, bakakak, tumpeng, parcel dan lain-lain agar mereka mendapatkan kesan yang tak terlupakan,” bebernya.
Dia menyatakan, kegiatan ini juga menjadi hiburan tersendiri bagi warga sekitar, setelah selama setahun lebih terbelenggu akibat pandemi Covid-19. Karena selain khitan, pihaknya menggelar balai pengobatan gratis, pengajian hingga pasar rakyat.
“Meski yang hadir sangat banyak, kita tetap menerapkan protokol kesehatan kepada pengunjung yang datang,” tuturnya.
Zainal, (5) seorang anak yatim piatu terlihat gembira mendapat kesempatan sunat gratis bersama puluhan anak lainnya meski awalnya sempat ketakutan. “Senang karena sudah disunat,” ucap Zainal yang datang ke khitanan massal didampingi kakeknya, Rana.(eko/vry)