Tuntut Kenaikan Upah dan Jaminan Kesehatan, THL Kebersihan di Karawang Ontrog DPRD

THL Kebersihan di Karawang
AEP SAEPULOH/PASUNDAN EKSPRES UNJUK RASA: Petugas kebersihan saat unjuk rasa di DPRD untuk memperjuangkan kehidupan layak.
0 Komentar

KARAWANG-Sejumlah tenaga harian lepas (THL) yang bertugas sebagai pasukan kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang berujukrasa ke gedung DPRD setempat, Senin (7/6).

Aksi petugas kebersihan itu didampingi Lembaga Bantuan Hukum Cakra. Mereka menyampikan tutuntan kenaikan pendapatan yang selama ini dinilai sangat tidak layak.

Koordiantor aksi, Endang Sulaeman (33) menyampaikan, saat ini THL petugas kebersihan di Karawang berjumlah 455 orang terdiri dari pengemudi truk, penyapu dan pengangkut sampah. Para pengemudi mendapat upah Rp 64.000,- per hari, sedangkan tenaga pengangkut dan penyapu sampah hanya Rp 60.000,- per hari.

Baca Juga:100 Hari Kerja Cellica, Ajang: Biasa SajaDispemdes  Subang Ikhtiar Temukan Teknologi Tepat Guna

Upah senilai itu, sangat tidak layak untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini. Atas dasar itu mereka menuntut, Pemkab Karawang menaikan upah para THL kebersihan, minimal sejajar dengan upah minimum kabupaten (UMK) setempat.

Di tempat yang sama, Direktur LBH Cakra, Hilman Tamimi menyebutkan, ada dua tuntutan krusial yang disampaikan melalui wakil rakyat, yakni upah layak dan jaminan kesehatan.

Sementara, tuntutan lainnya, seperti alat safety kerja dan peremajaan mobil angkutan sampah, akan disampaikan kemudian. “Kami ingin kenaikan upah petugas kebersihan dibahas secara serius olah para wakil rakyat sejak dari sekarang,” ujar Hilman.

Disebutkan juga, selama ini “pasukan oranye” di Karawang tidak mendapatkan jaminan kesehatan. Mereka baru diberi bantuan keuangan jika meninggal dunia.

Padahal, lanjut Hilman, pekerjaan mereka sangat rentan terhadap serangan penyakit. “Mereka setiap hari begelut dengan sampah untuk menjaga kebersihan dan kesehatan masyarakat. Sementara kesehatan mereka itu tidak diperhatikan. Ini kan ironi,” kata Hilman.

Menurutnya, saat ini sudah saatnya upah para petugas kebersihan disejajarkan dengan UMK. Apalagi pekerjaan mereka tidak mengenal waktu dan cuaca.

“Siang malam mereka bekerja tidak peduli hujan maupun terik matahari. Pemerintah maunya lingkungan bersih, tapi petugasnya kurang diperhatikan,” kata Hilman.(aef/use/vry)

0 Komentar