Erick Thohir Menyapa: Fast Break Menuju Generasi Emas BUMN

Erick Thohir Menyapa: Fast Break Menuju Generasi Emas BUMN
0 Komentar

menghasilkan karya dan tumbuh mengembangkan potensi dan kompetensi untuk menjadi Next Leader of Nation. Memajukan Indonesia berarti BUMN Muda sebagai perangkat pengembangan potensi talenta muda BUMN memiliki visi yang selaras dengan Menteri dan Presiden RI untuk mewujudkan SDM Unggul, Indonesia Maju.
Talkshow Erick Thohir Menyapa : Fast Break Menuju Generasi Emas BUMN didahului dengan kegiatan donor darah yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Penyelenggaran juga mengundang
Tim Nasional Bola Basket Indonesia yang akan bertanding pada kompetisi FIBA Asia Cup 2021 untuk mengikuti donor darah. Istilah fast break yang artinya strategi menyerang dengan cepat cukup lazim digunakan dalam olahraga bola basket.
Sebelum acara, Menteri BUMN Erick Thohir didampingi Ketua FHCI Alexandra Askandar dan Ketua BUMN Muda Soleh Ayubi mengunjungi Memoribila Corner dan menuliskan pesan serta menandatangani sebuah bola basket. Menteri Erick juga menerima jaket BUMN Muda dari Ketua BUMN Muda Soleh Ayubi. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dalam laporannya pada 2017 menyebutkan bahwa pada 2030-2040, Indonesia diprediksi akan mengalami masa bonus demografi, yakni jumlah penduduk
usia produktif (berusia 15-64 tahun) mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk. Agar Indonesia dapat
memetik manfaat maksimal dari bonus demografi, ketersediaan sumber daya manusia usia produktif yang
melimpah harus diimbangi dengan peningkatan kualitas dari sisi pendidikan dan keterampilan, termasuk
kaitannya dalam menghadapi keterbukaan pasar tenaga kerja, sehingga sangat diperlukan penyusunan dan
pelaksanaan strategi pengembangan keterampilan, khususnya terkait sumber daya manusia sebagai aset atau
human capital.

McKinsey dalam laporan pada 2019 yang berjudul Otomasi dan Masa Depan Pekerjaan di Indonesia
memprediksi bahwa pada tahun 2030 akan ada 23 juta pekerjaan yang hilang karena otomasi. Namun teknologi otomasi juga berpeluang menciptakan 27 juta hingga 46 juta lapangan kerja baru, 10 juta diantaranya
merupakan jenis pekerjaan baru yang tidak ada sebelumnya. Oleh karena itu berbagai keterampilan baru akan banyak dibutuhkan, tidak hanya terbatas pada keterampilan teknologi melainkan keterampilan sosial,
emosional, dan keterampilan kognitif. (rls)

0 Komentar