BEKASI-Transformasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Siber Syaikh Nurjati Cirebon (UISSI) diharapkan mempercepat penguatan literasi digital di kalangan pendidikan Islam.
Hal ini dikatakan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani pada Workshop Persiapan Statuta dan Ortaker UISSI, di Bekasi, 14-16 Juni 2021.
Menurut pria yang akrab disapa Dhani, kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengkomunikasikan konten/informasi dengan kecakapan kognitif dan teknikal (biasa dikenal dengan literasi digital) sangat penting bagi siapa saja yang hidup di abad ini.
Baca Juga:Sebelum PTM Terbatas Dilakukan, Pemkab Purwakarta Targetkan Seluruh Guru dan ASN DivaksinCarut Marut PPDB Kembali Terjadi
“UISSI akan menjadi central of excellence menjawab tantangan Pendidikan Islam dan menjadi distingsi di antara 59 PTKIN yang saat ini dimiliki oleh Kementerian Agama,” tegas Dhani, Rabu (16/6).
Ramdhani berharap UISSI dapat menyasar madrasah-madrasah di 34 provinsi sebagai calon mahasiswa dalam skema pembelajaran jarak jauh (PJJ). “Kita harus menyapa madarasah untuk memberikan semacam glorifikasi tentang kesuksesan menata, merancang masa depan, dan lebih adaptip dengan teknologi terkini,” katanya.
Workshop Persiapan Statuta dan Ortaker UISSI didahului dengan benchmarking ke Universitas Cyber Asia di Pasar Minggu. Hadir, Syaifudin Zuhri (Anggota Tim Taskforce UISSI), Dian Sa’adillah dan Cepy Slamet (Tim IT), Wakil Rektor I Saifuddin Zuhri, Wakil Rektor II Kartini, Direktur Pascasarjana Dedi Djubaidi, para Dekan, Ketua Lembaga dan sejumlah civitas akademika lainnya.
Rektor IAIN Syaih Nurjati Cirebon yang didampingi Ketua Tim Taskforce UISSI Ditjen Pendidikan Islam Mahrus El-Mawa mengatakan, pihaknya berterimakasih kepada Kementerian Agama yang telah memberikan kepercayaan IAIN Cirebon menjadi cikal bakal Universitas Cyber Indonesia.
“Civitas akademika IAIN siap berkomitmen mensukseskan program strategis ini untuk meningkatkan kualitas anak bangsa agar terbuka akses seluas-luasnya dalam kajian Islamic Studies,” kata Sumanta.
Saat ini IAIN Cirebon memiliki 11.431 mahasiswa yang tersebar di 4 fakultas, yaitu: Tarbiyah dan Kependidikan, Syariah dan Ekonomi, Ushuluddin, Adab, dan Dakwah dan Faultas Pascasarjana. Sementara ada 507 mahasiswa magister (S2) dan 82 mahasiswa program doktor (S3). Enam prodi S1 terakreditasi A (unggul), yaitu PAI, TIPS, PBA, SKI, Filsafat Agama dan Hukum Keluarga.