SUBANG-Menjelang Hari Raya Idul Adha 1442 H, harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) di Pasar Panjang Subang, belum ada kenaikan harga komiditi alias masih stabil.
Menurut Randi Setiawan (32) salah seorang pedagang kepokmas di Pasar Panjang, hal itu terjadi karena dampak pelaksanaan PPKM yang membuat mobilitas dan kegiatan warga dibatasi.
“Sekarang mah boro-boro ada kenaikan harga kepokmas, yang ada juga sepi. Karena pengaruh PPKM Darurat Jawa Bali, jadi kurang pembeli,” ungkap Randi, Minggu (11/7).
Baca Juga:Dukung Penanganan Pandemi, BRI Bantu Fasilitas Penunjang RS di Berbagai Wilayah IndonesiaDesa Pangsor Rekor Vaksinasi Capai 330 Orang
Biasanya kata Randi, H-10 Lebaran Idul Adha, harga semua komoditi mulai mengalami kenaikan harga. Sekarang kenaikan harga tersebut, belum ada tanda-tandanya. Apalagi PPKM Darurat Jawa Bali berlangsung sampai hari H Lebaran Idul Adha nanti.
“Hingga H-10 Lebaran Idul Adha kali ini, kemungkinan tidak akan ada kenaikan harga kepokmas. Percuma naik juga kalau penbelinya tidak ada. Apalagi harganya dinaikan, tambah tidak akan ada pembelinya,” imbuhnya.
Ia mengaku, dengan diberlakukannya PPKM Darurat Jawa Bali ini, omzet penjualannya turun drastis sampai dengan 50 persen. “Gara-gara PPKM ini juga, pemdapatan saya menurun sampai 50 persennya. Sebelum PPKM penghasilan dalam satu hari, bisa mencapai Rp10 juta, sekarang mah Rp5 juta per-hari juga sulit,” pungkas Randi.
Sementara itu harga kepokmas yang saat ini masih stabil diantaranya telor ayam masih dilevel harga Rp25 ribu per kilogram, harga daging ayam Rp35 ribu per kilogram, minyak goreng kemasan Rp15 ribu per kilogram, termasuk harga sayur mayur dan bumbu dapur yang sampai saat ini belum mengalami perubahan harga.(idr/vry)