SUBANG-Pemdes Pangsor Kecamatan Pagaden Barat terus menggenjot pembangunan infrastruktur jalan lingkungan dusun dan kampung. Meski diakui bahwa kondisi anggaran saat lebih minim dari tahun sebelumnya.
Namun demikian tak membuat semangat membangun desa menjadi kendor. Pemdes Pangsor mengalokasikan sejumlah anggaran di beberapa titik, salah satunya adalah pembangunan jalan cor beton di lingkungan Dusun Bunut.
Jalan dengan panjang 100 meter, lebar 2,2 meter dan tinggi 10 cm, dengan alokasi anggaran sekitar Rp 30 jutaan. Jalan lingkungan itu sangat dibutuhkan, karena akses jalan menuju area pemukiman, pesawahan, empang dan perkebunan rambutan. Akan sangat bermanfaat meski belum sepenuhnya di cor, masih ada bagian jalan yang belum dicor dan bertahap.
Baca Juga:Catat!! Mulai Tanggal Segini Punya Motor 250 cc Ke Atas Wajib Miliki SIM C1Hadapi Ujian Pandemi dengan Tawakal
Kepala Desa Pangsor Nunung Toyibah mengatakan, pembangunan jalan tersebut berdasarkan hasil musyawarah dusun dan musrenbangdes dan disetujui oleh BPD. Karena memang jalan itu sangat urgen dan sudah bertahun-tahun belum mendapat sentuhan perbaikan jalan.
Dari sisi nilai manfaat, jalan itupun akan dilintasi oleh petani, petani ikan, pekebun serta akses menuju wilayah desa tetangga Desa Sumurgintung. Saat panen padi, ikan dan hasil rambutan jalan itu akan kokoh dan kuat menahan beban muatan. Karena konstruksinya cor beton.
“Kita buat konstruksinya cor beton biar awet kuat dan kokoh,” kata Nunung Kades Pangsor.
Desa Pangsor ini selain hasil bertani, juga penghasil benih ikan mas dan rambutan. Yang saat musim panen hilir mudik angkutan hasi padi, ikan dan kebun cukup tinggi, sehingga diperlukan konstruksi jalan yang lebih kokoh.
Ketua BPD Desa Pangsor Kosasih menambahkan, pihaknya mengapresiasi kinerja pemdes saat ini, yang begitu banyak terobosan dan perubahan dari segi pembangunan fisik infrastruktur.
Hal ini menunjukkan bahwa jajaran pemdes dalam hal ini Kades Nunung Toyibah beserta perangkatnya solid hingga ke tingkat RT dan RW. Komunikasi dan koordinasi dengan lembaga desa pun berjalan baik. BPD dan LPM kerap diajak musyawarah memutuskan berbagai hal yang menyangkut perencanaan anggaran desa.
“Kalau solid dan kompak, apapun rencana program akan berjalan dengan baik,” tukasnya.(dan/vry)