LEMBANG-Pedagang hewan kurban di daerah Lembang Bandung Barat alami penurunan omzet. Hal ini dirasakan Nanang penjual domba di Cibogo Lembang.
Dia mengungkapkan dirinya berjualan domba untuk kurban sudah selama puluhan tahun. Namun saat ini baru merasakan kondisi paling buruk selama berjualan tersebut.
Biasanya setiap tahun Nanang menstok domba sebanyak 200-300 ekor, namun saat PPKM darurat saat ini hanya 50 ekor. Jelang Idul Adha beberapa hari lagi, barang dagangannya pun baru laku beberapa ekor, tidak seperti tahun tahun sebelumnya, pada H-7 biasanya sudah ada yang memesan 50-75 ekor. “Sepi, mungkin karena perekonomian yang sedang susah,” ungkap Nanang kepada Pasundan Ekspres, Rabu (14/7).
Baca Juga:26 Pelanggar Prokes di Bandung Barat Divonis DendaMeski Ada Catatan, Auditor Sebut Pengelolaan Keuangan Baznas Baik
Dia menyadari bahwa dampak dari PPKM Darurat ini yang berakibat terhadap perekonomian warga yang menurun. Ditambah, ada aturan pemerintah yang memberikan aturan-aturan saat Idul adha dan berkurban. “Sepertinya semua, rekanan saya juga banyak yang mengeluh, kondisinya memang lagi susah,” sambungnya.
Dia berharap, H-3 memasuki Idul Adha penjualannya lancar dan domba stoknya bisa terjual habis. “Kita lihat aja beberapa hari kedepan, mudah mudahan laku banyak,” ujarnya.
Bahkan, pandemi semakin terasa sejak ditutupnya hotel, restoran dan villa. Pasalnya, itu berdampak juga pada pesanan kambing guling yang nyaris tidak ada. “Tutupnya hotel, villa dan restoran sangat pengaruh, tidak ada seorang pun yang pesan untuk kambing guling,” keluhnya.
Meski demikian, Nanang terbantu dengan penjualan dari pesanan untuk aqikah. “Ini mah ada, tapi kan jarang juga, tapi alhamdulilah suka ada untuk yang akekah,” ucapnya.(eko/sep)