SUBANG-Persedian vaksin di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang sudah habis. Saat ini vaksinasi di Subang mengandalkan vaksin dari jalur TNI/Polri. Kehabisan vaksin di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang itu dibenarkan oleh dr Maxi selaku kepala dinas. Meski begitu, dia menyebut berbagai keberhasilan vaksinasi di Subang, termasuk kendalanya.
“Kami kehabisan (stok vaksin, red), sekarang sisanya tinggal di TNI/Polri,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini (18/7).
Dia menyampaikan, saat ini vaksinasi untuk tenaga kesehatan sudah melampaui target. Sudah ada 5.823 tenaga kesehatan sudah divaksin dari target 4.211 orang.
“Artinya sudah 135 persen dari target 4221 Nakes,” paparnya.
Baca Juga:Ballon d’Or Ketujuh untuk MessiAyo Melek Bahaya Kolesterol Tinggi
Sementara itu, vaksinasi lansia tidak berjalan cepat. Dari target 140.000 orang, yang baru divaksin hanya 8,8 persen saja. Penyebabnya antara lain kurangnya kesadaran dari lansia dan kesehatan.
“Ada beragam alasan misal sudah tua ngapain divaksin, tidak ada yang nganter dan sebagainya, padahal kami sudah jemput bola. Kedua, setelah datang diskrining ternyata tekanan darahnya tinggi, jadi cukup alot dan kedodoran untuk lansia ini,” papar Maxi.
Kemudian sasaran berikutnya pelayan publik, dari sasaran 60.000, yang sudah divaksin sekitar 91.618, artinya sudah lebih target sekitar 151,04 persen. Kemudian sasaran berikutnya yakni masyarakat umum. Dari sasaran 928.000 orang yang sudah divaksin baru 51.000 orang atau baru 5,5 persen. Sasaran terakhir adalah remaja usia 12 sampai 17 tahun, targetnya 151.000 orang baru divaksin 144 orang.
“Total masyarakat yang sudah divaksin di Kabupaten Subang, ada 158.057 orang, baru 12,93 persen dari total sasaran vaksin 1,3 juta orang. Adapun ranking Kabupaten Subang dalam vaksinasi berada di posisi 5 Jawa Barat,” ungkapnya.
Sedangkan untuk perusahaan, kata dr Maxi, saat ini masih berkoordinasi dengan Puskesmas di lingkungan perusahaan. Menurutnya yang baru melaksanakan vaksinasi mandiri di Subang hanya PT Tirta Investama Aqua, sisanya masih dari pemerintah daerah.
Adapun perusahaan yang menjadi sasaran terbesar vaksin pemerintah Kabupaten Subang saat ini baru dua, yakni Pelabuhan Patimban dan PT Teakwang.
“Vaksin perusahaan itu ada dua skema, pertama vaksin reguler oleh Kemeneterian Kesehatan, yang kedua vaksin khusus yang jalurnya Kementerian BUMN. Selama ini selain PT Tirta Investama Aqua, sisanya dari kita, karena meskipun perusahaan mampu vaksin itu sulit dibeli,” tukasnya.(idr/ysp)