Karena otomatis, lanjutnya, cara main sosial media-nya pun berbeda dan behaviour di tiap platform pasti berbeda. “Pada dasarnya yang paling penting adalah diferensiasi. Sedikit lebih beda lebih baik daripada sedikit lebih baik dari produk lain,” kata Aziz.
Kedatangan pandemi ke Indonesia tak membuat Azis pesimis untuk menekuni bisnisnya, pihaknya menyatakan adaptasi akan teknologi merupakan kunci agar tak tertinggal minat pasar. “Pasti ada beberapa yang sudah terkena efek pandemi sekarang ini. Tapi kita harus paham kalau rezeki kita sudah diatur dari sebelumnya, sehingga kita bisa tetap fokus berjualan on track,” ujarnya.
Sejalan dengan pernyataan Azis, Raden Roro Ati Rinawati selaku owner Sate Samarina menyatakan pentingnya terus melakukan inovasi produk dan kolaborasi dengan pelaku UKM lainnya untuk memikat konsumen. “Sebetulnya saya termasuk orang yang tidak bisa berjualan, lebih ke produksi. Oleh karenanya saya mencari cara agar produk ini bisa dijual. Saya bekerja sama dengan teman-teman UKM dan berkolaborasi, salah satunya dengan e-commerce, reseller-reseller yang banyak membantu untuk menjualkan produk kami,” kata Rina.
Satu yang tak kalah penting, kata dia, adalah produknya harus inovasi, jangan biasa-biasa saja. Harus memiliki kelebihan dan keunggulan sendiri.
Dalam kegiatan ini, Purwakarta merupakan kota ke-37 dari gelaran webinar JNE Ngajak Online 2021 – Goll…Aborasi Bisnis Online 2021 yang sebelumnya telah dilakukan di Palangkaraya. Gelaran webinar ini turut hadir dalam rangka memperingati hari jadi kota Purwakarta yang ke-190 pada 20 Juli 2021.
Setelah Kota Purwakarta, gelaran roadshow ini akan kembali hadir di Kota Kediri pada 27 Juli 2021. Roadshow di 60 kota di seluruh Indonesia, JNE Ngajak Online 2021 dimulai pada 26 Januari 2021 di Samarinda dan akan berakhir pada 29 Desember 2021 di Ternate.(add/sep)
Golll…Aborasi, Dukungan Transformasi Digital UKM Ala JNE
