Sedih, Ternyata Pasar Laptop Indonesia Dikuasai Impor. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, pangsa pasar laptop di Indonesia saat ini didominasi produk impor sebesar 95 persen.
Seperti dilansir dari FIN, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, bahwa angka 95 persen tersebut merupakan dari total permintaan rata-rata 3 juta unit per tahun. Sisanya 5 persen adalah produk laptop buatan dalam negeri.
“Demand (permintaan) produk laptop di Indonesia sebesar 3 juta unit per tahun dengan market share produk impor masih 95 persen,” kata Agus, Jumat (23/7/2021).
Baca Juga:Lesti Kejora Digosipkan Batal Menikah? Ini FaktanyaGolkar Jabar Kecewa Penunjukan Pj Bupati Bekasi
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, nilai impor laptop setiap tahunnya rata-rata mencapai USD1 miliar, atau setara Rp14,49 triliun (mengacu kurs Rp14.494 per dolar AS).
“Laptop menjadi produk impor dengan nilai paling besar pada kelompok elektronika,” ujarnya.
Rinciannya, impor laptop pada 2018 sebesar USD1,05 miliar, 2019 senilai USD1,1 miliar. Namun, tahun lalu nilai impor laptop turun menjadi USD587 juta karena pandemi Covid-19.
“Nilai impor produk laptop dalam lima tahun terakhir adalah USD1 miliar,” imbuhnya.
Untuk mengurangi impor laptop, Kementerian Perindustrian tengah mempersiapkan peraturan menteri mengenai tata cara perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk laptop.
Tujuan dari aturan itu untuk meningkatkan investasi dalam komponen yang terkait TKDN laptop sehingga diharapkan bisa meningkatkan substitusi impor dengan produk dalam negeri.
“Saat ini sedang tahap finalisasi Peraturan Menteri Perindustrian khusus yang akan mengatur tata cara perhitungan TKDN produk laptop, on going process, Insya Allah sebentar lagi selesai,” pungkasnya. (Re/Jni)