Akankah Pandemi Berakhir?

Akankah Pandemi Berakhir?
0 Komentar

Ketiga, kemampuan atau bahkan political will dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan seluruh warga yang terdampak. Berbagai upaya pembatasan sosial dan aktivitas masyarakat tidak akan berjalan dengan baik selama mereka tidak mendapatkan jaminan hidup sebagaimana mestinya. Sebaliknya, konflik horizontal antara masyarakat dengan pihak aparat kian muncul ke permukaan. Setiap kepala keluarga dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Demikian halnya dengan aparat, mereka dituntut untuk menjalankan tugas yang dibebankan ke pundaknya. Adapun bantuan sosial (bansos) yang jumlahnya tidak sebanding dengan kebutuhan hidup keluarga justru sering kali menjadi pemicu konflik antara warga dengan aparat pemerintahan di tingkat desa, RT, maupun RW akibat pembagian yang tidak merata.
Keempat, kemampuan atau kemandirian negara dalam memproduksi alat – alat kesehatan serta vaksin yang dibutuhkan. Selama kedua barang tersebut masih kita datangkan dari luar, selama itu pula negeri ini akan tetap berada di bawah kendali negara lain. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa pandemi sebagaimana kita alami saat ini juga memberikan keuntungan yang sangat besar bagi negara – negara produsen vaksin serta alat kesehatan. Artinya, negara – negara semacam ini tentunya berkepentingan agar pandemi yang terjadi di negara lain tetap berlangsung lama, termasuk di Indonesia.

Berdasarkan penjelasan di atas, diperlukan sinergi yang baik antara masyarakat dengan pemerintah dalam upaya menanggulangi pandemi. Konsisten dalam menjalankan protokol kesehatan serta mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pemerintah terutama yang berkaitan dengan pembatasan sosial perlu dilakukan masyarakat secara keseluruhan. Kebijakan tersebut tentunya dikeluarkan untuk melindungi kepentingan masyarakat.
Adapun pemerintah hendaknya konsisten dan tidak pandang bulu dalam menerapkan kebijakan pembatasan sosial. Di saat pembatasan sosial dan mobilitas di dalam negeri dijalankan, pemerintah juga harus menutup pintu – pintu yang memungkinkan orang luar membawa virus yang lebih ganas. Sikap jumawa pejabat kita yang mengatakan bahwa orang Indonesia tidak akan terkena Covid – 19 karena rajin makan nasi kucing nyatanya telah menjerumuskan jutaan rakyat negeri ini ke dalam kesengsaraan.
Selain kedua hal di atas, political will dari pemerintah untuk memberikan dukungan penuh terhadap upaya pengembangan obat, alat kesehatan serta vaksin buatan dalam negeri juga akan mampu memperpendek usia pandemi. Indonesia sejatinya memiliki cukup banyak SDM yang mumpuni untuk diberdayakan dalam menghadapi pandemi. Untuk itu keberpihakan anggaran dalam upaya pengembangan serta apresiasi bagi peneliti.(*) sangatlah diharapkan.

Laman:

1 2
0 Komentar