Seri Belajar Ringan Filsafat Pancasila ke 56

Filsafat Pancasila sila keempat
0 Komentar

Kejujuran adalah idealisme. Saya, bisa jadi Anda, atau Kami dan atau Kita pun tak tahu, apakah masih punya kejujuran? Karena Kita tahu, tantangan kejujuran sudah ada sebelum kita lahir. Dan dalam kehidupan dipertontonkan ketidakjujuran yang megah dan hedonism.
“Makin redup idealisme dan heroisme pemuda, makin banyak korupsi.” Soe Hok Gie berguman dalam catatan hariannya.
Kalimat “Hikmah Kebijaksanaan” dalam sila ke empat, mewujud dalam sikap kejujuran. Kejujuran untuk mencintai nilai keadilan dan kemanusiaan dan kesejahteraan rakyat, sebagai nilai ideal yang diperjuangkan. Diperjuangkan melalui sistem permusyawaratan perwakilan. Permusyawaran bukan atas nama perwakilan oligarkhi dan tirani. Sebab hampir tak ada oligarkhi dan tirani yang jujur. Kejujuran yang harus dimiliki oleh setiap orang di muka bumi. Dan soal kejujuran adalah barang langka dan mahal di muka bumi. Kejujuran permusyawaratan perwakilan nyatanya digoda oleh rekahnya hedonism.
Manusia yang wajar mestinya punya kejujuran, bertumpu pada kemanusiaan dan keadilan untuk sesama. Wajar dalam hidup dan melaku-lampahi nilai moral yang dianutnya. Kewajaran yang jarang ada dalam sistem kehidupan sosial, juga jarang ditemukan dalam politik. Tapi rasanya sedikit manusia yang wajar. Seperti sedikitnya orang jujur di negeri ini. Maaf Lin Hsi Ling. (290721)

Laman:

1 2
0 Komentar