Setelah Banjir Landa Pamanukan, Ternyata Masih Sebatas Penanganan Darurat

Setelah Banjir Landa Pamanukan, Ternyata Masih Sebatas Penanganan Darurat
YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES PENANGANAN DARURAT: Pekerjaan pemasangan bronjong di lokasi Tanggul Desa Mulyasari Pamanukan, beberapa waktu lalu. Upaya penanganan banjir dan pemulihan infrastruktur dinilai bersifat sementara dan kedaruratan.
0 Komentar

SUBANG-Usai diterpa banjir hebat Februari 2021 lalu di Pamanukan, pembangunan infrastruktur masih sebatas penanganan darurat perbaikan tanggul dengan TPT serta pembuatan bronjong.

Meski demikian terkait dengan upaya penanganan banjir dan pemulihan infrastruktur tersebut dinilai bersifat sementara dan kedaruratan. Namun terkait dengan beberapa kerusakan infrastruktur lain masih belum ada.

Pjs Kepala Desa Bongas Cucu Permana mengatakan, pada saat banjir 2021 lalu, ada dua tanggul di Desa Bongas yang alami jebol parah. Saat ini dua tanggul tersebut telah tertutup melalui berbagai gerakan swadaya masyarakat atau yang paling terkenal yakni gerakan “Goceng Pertama” yang digaungkan oleh Pemuda Subang Utara (PSU).

Baca Juga:Kemensos Bagi-bagi BST di Parigimulya, 657 KK dapat Rp300 RibuBPJS Tingkatkan Pelayanan di Masa Pandemi

“Kalau untuk di Desa Bongas perbaikan infrastruktur pasca banjir itu hanya perbaikan tanggul saja, yang lainnya belum ada,” ucap Cucu Rabu (28/7).

Kepala Desa Mulyasari Hasanudin Masawi mengatakan, pasca banjir ada pemulihan infrastruktur yakni perbaikan tanggul dalam hal ini pekerjaan bronjong  dan TPT di tanggul Desa Mulyasari.

Pelaksanaan pekerjaan ada yang dilaksanakan swadaya dan melibatkan PSU, ada juga yang dilaksanakan oleh BBWS.

Sementara untuk pembangunan bronjong ini dilakukan oleh BBWS sebagai tindak lanjut dari langkah penanganan banjir dan pemulihan infrastruktur.

“Sudah ada perbaikan untuk tanggul dan pemasangan bronjong. Utamanya untuk menahan tanggul dan tanah agar tidak tergerus lagi, tapi hanya itu saja,” katanya.

Perbaikan tanggul ini juga diharapkan membuat jalan menjadi semakin kuat dan tak mudah tergerus. Namun demikian ia tetap berharap, adanya penguatan infrastruktur pasca banjir di Pamanukan agar hal serupa dicegah dan diminimalisir.

“Upaya perbaikan dilakukan di sepanjang jalan tanggul yang kemarin jebol serta rawan jebol, di area tersebut dipasang kawat Bronjong beserta batunya,” kata Hasan.

Baca Juga:Rahmat Erwin Tuntaskan Mimpi Sang AyahDesa Cibuluh Kembangkan Wisata Budaya

Sementara itu, Kabid Keterpaduan Sumberdaya Infrastruktur Air BBWS Citarum Andri Yosa Sabri ketika dikonfirmasi menyampaikan, untuk tahun ini karena keterbatasan pendanaan, sementara kegiatan difokuskan penanganan darurat di lokasi Desa Bongas.

“Kami fokuskan penanganan daruratnya untuk di Bongas. Sementara untuk yang saat ini sedang dilaksanakan, bisa dikonfirmasi langsung ke pelaksana dilapangan,” jelasnya.(ygi/ysp)

0 Komentar