SUBANG-Sejumlah perusahaan di Subang terpaksa melakukan pengurangan atau efisiensi jumlah karyawan. Pengurangan karyawan ini akibat dari kebijakan PPKM.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Subang mengatakan, efesiensi karyawan tersebut dilakukan sejumlah perusahaan selama PPKM berlangsung. Ada beberapa aturan yang memaksa perusahaan melakukan pengurangan karyawannya.
“Meski tidak signifikan, namun dampak penerapan PPKM itu bisa dirasakan dampaknya oleh sejumlah perusahaan,” ujar Asep Rochman beberapa waktu lalu, Sabtu (30/7).
Selain itu, kata ARD, banyak karyawan yang tidak diperpanjang kontrak kerjanya oleh perusahaan.
“Ada juga perusahaan, yang tidak memperpanjang kontrak kerja beberapa karyawannya, karena faktor pandemi Covid-19 yang berkepanjangan,” imbuhnya.
Dia mengungkapkan, dampak pandemi dan PPKM ada perusahaan yang merumahkan karyawannya hingga 50 persen.
“Ada juga perusahaan yang tadi jumlahnya 1.200 orang, sekarang menyisakan 600 orang karyawan,” terang ARD.
ARD menegaskan, Apindo semaksimal mungkin untuk menekan PHK karyawan selama pandemi dan PPKM ini. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan menggelar gebyar vaksinasi gratis.
“Ya mudah-mudahan saja dengan semua karyawan pabrik sudah divaksinasi, perekonomian nasional kembali pulih, tidak ada lagi PHK karyawan pabrik,” tambah ARD.
Dalam kesempatan itu, dalam rangka mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional sekaligus mendukung program pemerintah Apindo Subang segera menggelar kegiatan “Gebyar Vaksinasi Gratis Secara Mandiri” dengan tema Silih Tulungan.
“Insya Allah, kami bekerjasama dengan Komite Percepatan Pemulihan Ekomomi Provinsi Jawa Barat dan Apindo Provinsi Jabar dan pusat, di bulan Agustus nanti, akan menggelar Gebyar Vaksinasi Gratis Secara Mandiri, dengan tema Silih Tulungan,” ujar Asep.
ARD mengungkapkan sejauh ini baru sembilan perusahaan dengan 11 ribu karyawan yang sudah mendaftarkan karyawannya ke Apindo untuk di vaksin.
“Kalau dari total anggota Apindo Subang itu ada 36 perusahaan, dengan total karyawan kurang lebih 60 ribu orang. Sebanyak 35 persenya sudah di vaksin secara mandiri oleh perusahaannya. Artinya ada sekitar 65 persennya lagi yang belum divaksin. Kami juga masih menunggu sejumlah perusahaan yang belum mendaftarkan karyawannya untuk di vaksinboleh Apindo,” jelasnya.(idr/ysp)