Rekrutmen Tanaga Outsourcing Dinilai Tak Efektif

Rekrutmen Tanaga Outsourcing Dinilai Tak Efektif
MALDI/PASUNDAN EKSPRES PETUGAS KEBERSIHAN: Salah seorang tenaga outsourcing yang bertugas membersihkan halaman kantor BKPSDM Purwakarta.
0 Komentar

PURWAKARTA-Keberadaan tenaga kebersihan di sejumlah kantor Dinas di Purwakarta menuai pertanyaan. Selain hanya mendapatkan Hak Upah bulanan yang sangat minim, rekrutmen tenaga harian di tengah situasi Pandemi dinilai menjadi soal tentang efesiensi anggaran.
Sejumlah pegawai yang tugasnya berorientasi pada kebersihan halaman kantor dinas, dianggap nyeleh. Pasalnya, sejumlah ASN di Purwakarta justru tengah Work From Home (WFH). “Saya masih baru, tugas hanya nyapu halaman, daun dan sampah saja. Saya dapat upah Rp700.000 perbulan. Sebab saya baru masuk kerja dua bulan, nanti kalo sudah lama katanya gaji saya akan naik,” ungkap salah satu pegawai kebersihan yang terikat Out Shourshing di BKPSDM, Senin (2/8).
Dia menjelaskan, masa kerjanya sudah masuk bulan ketiga atau lepas waktu training. Gaji pegawai kebersihan itu mengaku akan dikasih upah Rp1.400.000 perbulan. “Pokonya kurang lebih 62 ribu rupiah perhari pak, kerjanya juga hanya sabtu minggu masuk dengan pola kerja shift piket,” jelasnya.
Ditanya bagaimana bisa masuk sebagai pegawai outshorsing atau pihak ketiga, pegawai ini mengaku dapat informasi dari teman yang bekerja di Dinas Lingkungan Hidup (LH). “Gampang masuknya pak, gak bayar dan nyogok atau uang pelicin kok. Cukup bawa lamaran, diwawancara lalu kerja,” terangnya.
Mengherankan, pegawai ini mulai bekerja usai menyertakan lamaran dan diwawancara oleh salah satu pejabat di RSUD Bayuasih.

 

0 Komentar