Terdampak Pandemi Covid-19, Sari Ater Rumahkan Sebagian Karyawan

curug jodo
INDRAWAN/PASUNDAN EKSPRES WISATA: Meski nampak ramai di kawasan wisata pemandian air panas Sari Ater, namun kunjungan wisatawan tak mempengaruhi besar terhadap pendapatan para pedagang.
0 Komentar

SUBANG-Sari Ater terdampak pandemi Covid-19. Objek wisata air panas itu terpaksa harus merumahkan sebagian karyawan. Bahkan ada karyawan yang digaji 50 persen.

Communication Manager Sari Ater H Yuki Azuania mengatakan, sangat jelas pandemi Covid-19 apalagi ditambah kebijakan PPKM sangat berdampak pada Sari Ater.

“Karena situasi dan kondisi diantaranya ada yang di rumahkan. Adapun yang masih dipekerjakan diberikan gaji 50 persen,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres.

Baca Juga:Pasar Kalijati Tingkatkan Perekonomian MasyarakatPemerintah Desa Karanganyar Belum Lakukan Pembangunan dari APBDes, Ini Alasannya

Yuki menjelaskan, dalam kondisi seperti saat ini perusahaan harus mengambil sikap untuk menyelematkan perusahaan agar tetap bertahan. Dalam kondisi ini perusahaan tetap harus membayar kewajiban pajak, listrik, air dan pemeliharaan aset.

“Kemungkinan di bulan Agustus ini akan ada karyawan yang di rumahkan lagi,” katanya.

Yuki menuturkan, selama pandemi ini manajeman melakukan penutupan objek wisata. Jelas ini menjadi kerugian bagi Sari Ater.

Yuki berharap ada solusi dari Pemda Subang untuk mengatasi persoalan yang dialami oleh Sari Ater.

“Kami dari perusahaan mohon segera ada solusi dari Pemerintah Daerah Subang untuk meringankan beban perusahaan, karena semua terdampak hingga pedagang-pedagang yang berjualan di sekitar dan lokasi Sari Ater,” ungkapnya.

Sari Ater telah memiliki sertifikat Clean Health Safety Envrinonment (CHSE). “Harus diketahui juga Sari Ater sudah memiliki sertifikat CHSE,” ujarnya.

Salah seorang pedagang jagung bakar yang biasa berjualan di area Sari Ater, Tarlim kini harus berjualan di pinggir jalan.

Baca Juga:Menyedihkan, Penumpang Bus Jakarta-Subang Sekali Berangkat Bisa Hanya Tiga OrangPuan dan Airlangga Perang Baliho di Daerah

“Iya jadinya hanya dagang di pinggir jalan. Kalau  di Sari Ater banyak yang beli ketika buka,” ungkapnya.(ygo/ysp)

 

0 Komentar